News
Pendidikan

Unhas Kukuhkan 3 Profesor Baru, Kini Miliki 524 Guru Besar

Profesor ketiga yang menjalani pengukuhan pada Kamis (27/6/2024) adalah Prof Muhammad Tamar. Ia tampil dengan penelitian bertema "Menuju Well Being Manusia Bugis: Sebuah Refleksi Psikologi".

Kepala Pusat Layanan Psikologi Unhas itu menuturkan masyarakat Indonesia yang multikultural merupakan kumpulan manusia beradab sesuai dengan norma adat istiadat budaya di mana mereka tumbuh dan berkembang.

Manusia Bugis, termasuk generasi millenialnya, kata Tamar, pada dasarnya diharapkan mampu mencapai "Lise Tau", yang dapat menunjukkan keutuhan dirinya sebagai manusia.

Prof Tamar menjelaskan hal ini dicapai sebagai upaya untuk mencapai well being (kesejahteraan) dalam hidup yang merupakan muara utama kehidupan manusia di dunia.

"Well being banyak dibahas dalam literatur psikologi, khususnya psikologi positif, yaitu cabang psikologis yang mempelajari kondisi serta proses yang berkontribusi terhadap keberfungsian optimal manusia, kelompok dan institusi, atau dikenal dengan istilah flourishing.

"Pada dasarnya, generasi millenial Bugis dapat mencapai ini ketika mereka mampu mengembangkan lise tau tersebut," jelas ayah tiga orang anak itu.

Secara umum, kata Tamar, konsep well being sendiri telah berkembang dalam banyak konteks kehidupan yang berbeda menyiratkan bahwa well being dipandang sebagai faktor penting yang memengaruhi kehidupan.

Studi tentang well being telah berkembang dan menunjukkan karakteristiknya yang multidimensi, dinamis, berorientasi individu dan dapat berbasis konteks ataupun budaya.

Menurut pengajar Psikologi Program S2 Kebidanan Unhas itu, well being mencakup adanya emosi dan suasana hati positif (misalnya kepuasaan kebahagiaan), tidak adanya emosi negatif (misalnya depresi kecemasan), kepuasan terhadap kehidupan, pemenuhan dan fungsi positif.

"Secara sederhana, well being digambarkan sebagai penilaian hidup secara positif dan merasa baik. Secara kontekstual, nilai nilai utama masyarakat bugis dapat mengantarkannya mencapai well being," ujarnya.

"Gagasan inilah yang dapat digaungkan pada generasi millenial bugis bahwa upaya mengejawantahan nilai utama bugis dan menjadi Lise Tau adalah upaya mencapai well being," tambah Prof Tamar. (*)