Lebih jauh, Unhas juga mendorong penguasaan micro-credential lewat PPDKM. Mahasiswa kini dapat mengikuti kursus daring dari universitas dan industri global. Tercatat 415 akun Coursera aktif, dengan 1.065 kursus yang sudah diikuti.

Kolaborasi internasional juga terjalin, termasuk program kuliah daring selama satu semester dengan universitas di Korea Selatan yang diakui sebagai kredit resmi. Program Joint/Double Degree menjadi langkah berikutnya dalam memperkuat internasionalisasi.

Permendiktisaintek 39/2025 mendorong kampus mengembangkan platform digital untuk mendukung kurikulum, akreditasi, dan evaluasi. Namun Unhas telah lebih dulu menyiapkan sistem: SIKOLA sebagai platform pembelajaran digital, SIPANTAU untuk tugas akhir, SIPAKAMASE untuk rekognisi MKPK, hingga aplikasi CPL untuk akreditasi.

Semua ini lahir dari visi pimpinan, kerja kolaboratif dosen, dan semangat mahasiswa yang ingin melampaui batas tradisi.

Kembali pada Andi Bunga, pengalaman magang dan organisasi yang ia jalani bukan sekadar catatan tambahan dalam CV. Semua itu terhitung sebagai bagian perjalanan akademiknya, menguatkan keyakinan bahwa belajar di Unhas berarti belajar hidup nyata. 

Dari Tamalanrea, gagasan ini menyebar: kampus bukan ruang tertutup, melainkan ruang terbuka tempat mahasiswa ditempa menjadi manusia seutuhnya.

*Penulis adalah Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan