UNHAS.TV - "Eggflation" alias inflasi harga telur kembali terjadi di Amerika Serikat (AS) akibat merebaknya virus avian influenza atau flu burung.

Menurut pantauan Departemen Pertanian AS, wabah ini memaksa pemusnahan 20 juta ayam petelur dalam beberapa bulan terakhir.

Akibatnya, lonjakan harga telur kembali terjadi dan memukul restoran, terutama yang buka sejak pagi dengan hidangan sarapan.

Pemilik Blackberry Cafe Sekia Memischovski mengungkapkan jika dulu untuk harga telur per dos adalah 47 USD, kemudian naik dua kali lipat di angka 91 USD.

Selengkapnya dilaporkan tim VOA dari Washington DC.