Kesehatan
News
Terkini

Waspada Kelelahan Mata akibat Pemakaian Gadget Berlebih, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Mata Unhas?

dokter spesialis mata FK Unhas Dr dr Ahmad Ashraf Amalius SpM(K) MPH MKes

MAKASSAR, UNHAS.TV – Sejak pandemi, penggunaan gadget dan laptop meningkat drastis seiring dengan peralihan berbagai aktivitas ke ruang digital.

Kondisi ini berdampak pada meningkatnya kasus keluhan dan gangguan mata, terutama akibat paparan layar yang berlebihan.

Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis mata Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas), Dr. dr. Ahmad Ashraf Amalius, SpM(K), MPH, M.Kes, dalam keterangannya mengenai fenomena meningkatnya kasus kelelahan mata di era digital.

Menurutnya, aktivitas visual yang berfokus pada jarak dekat dalam waktu lama dapat memicu kelelahan pada otot mata.

“Secara umum, penglihatan kita terbagi menjadi dua, yakni jarak jauh dan jarak dekat. Aktivitas melihat jarak dekat yang dilakukan terus-menerus akan menimbulkan kelelahan otot mata,” jelasnya.

Gejala yang sering muncul meliputi nyeri di sekitar bola mata, sakit kepala, mual, hingga penglihatan kabur, meskipun hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi mata masih normal.

Selain itu, paparan cahaya berlebihan juga dapat bersifat toksik bagi retina dan memicu gangguan konsentrasi hingga gangguan tidur.Dr. Ashraf mengingatkan agar masyarakat memperhatikan aturan 20-20-20 yang direkomendasikan oleh WHO, yakni:

“Setiap 20 menit menatap layar, istirahatlah selama 20 detik, dan arahkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki,” ujarnya.

Selain itu, posisi tubuh dan jarak pandang juga perlu diperhatikan. Posisi layar sebaiknya sejajar dengan mata, tidak terlalu tinggi atau rendah, serta hindari menggunakan gadget sambil berbaring karena jarak pandang menjadi terlalu dekat dan memaksa otot mata bekerja lebih keras.

Terkait penggunaan kacamata, Dr. Ashraf menegaskan bahwa anggapan kacamata dapat memperburuk penglihatan merupakan hoaks.

“Kacamata justru membantu penglihatan agar lebih jelas, seperti payung di saat hujan. Banyak yang mengira pemakaian kacamata menambah minus, padahal penambahan minus itu disebabkan faktor usia, bukan kacamata,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa penggunaan lensa kontak harus dilakukan dengan hati-hati karena kontak langsung dengan permukaan mata berisiko menimbulkan infeksi jika tidak dijaga kebersihannya.

Selain itu, mengucek mata secara kuat atau berulang kali tidak disarankan karena dapat menyebabkan iritasi dan lecet pada kornea.

Begitu pula dengan penggunaan kipas portable yang diarahkan langsung ke wajah, karena dapat membuat mata cepat kering dan merah.

Untuk menjaga kesehatan mata, Dr. Ashraf menganjurkan agar penggunaan air mata buatan atau tetes mata tambahan dilakukan secara berkala sebagai tindakan suportif. Namun, yang paling penting adalah membatasi waktu penggunaan gadget, komputer, maupun ponsel agar mata tidak mengalami kelelahan kronis.

“Menjaga kesehatan mata dimulai dari kebiasaan sederhana, yakni mengistirahatkan mata secara berkala dan tidak memaksakan diri di depan layar terlalu lama,” pungkasnya.

(Andi Putri Najwah / Unhas.TV)