MAKASSAR, UNHAS.TV - Bank Indonesia Sulawesi Selatan mengungkap fakta yang mengagetkan seputar peningkatan jumlah pelaku judi online (judol) di Sulawesi Selatan.
Data yang bersumber dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memperlihatkan terjadi peningkatan pelaku judol sebesar 99,12 persen hanya dalam setahun.
Jika pada tahun 2023, jumlah pemain judol di Sulsel sebanyak 80.945 orang, maka pada tahun 2024 meningkat menjadi 161.181 orang. Adapun data tahun 2025 sedang dalam penyusunan.
Para pelaku judi online itu berada di 24 kabupaten/kota di Sulsel dengan Makassar menjadi kota dengan pertumbuhan pemain judi online tertinggi di Sulawesi Selatan, lalu diikuti Kabupaten Gowa, Bone, Wajo, Sidrap, dan lainnya.
Dari 161.181 orang pelaku judol di Sulawesi Selatan, sebanyak 294 adalah dosen dan guru. Saat pembukaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-38 di Unhas, Senin (24/11/2025), Bank Indonesia Sulawesi Selatan menegaskan bahwa PPATK punya data yang lengkap mengenai siapa-siapa saja dosen dan guru yang aktif main judi online.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) punya nama, umur, pekerjaan, alamat rumah, serta kegiatan transaksi mereka di situs judi online.
Para guru dan dosen ini selama 2024 menghabiskan dana sebesar Rp 681 juta, rata-rata uang yang dihabiskan di judi online sebesar Rp 2,3 juta. Mereka melakukan deposti sebesar 3.223 kali dengan 11 kali deposit dana per orang.(*)
Lebih mengagetkan lagi bahwa PPATK juga memiliki data 50.857 mahasiswa dan pelajar juga ikut di perjudian online itu selama 2024. Jumlah uang yang dihabiskan sebesar Rp 48 miliar selama setahun.
Setiap mahasiswa dan pelajar rata-rata menghabiskan Rp 953 ribu selama setahun. Mereka tercatat melakukan 325.628 kali deposit di situs judol dan setiap orang rata-rata melakukan enam kali deposit.(*)
JUDI ONLINE








