Breaking News

4 Profesor Baru Unhas Dikukuhkan, Ahli Deteksi Kanker dengan AI hingga Rumput Laut untuk Kedokteran Gigi

Tampil pertama menyampaikan pidato pengukuhan adalah Prof Nurlindah Hamrun. Dalam kesempatan tersebut, Prof Linda menyampaikan paparannya mengenai “Potensi, Kebutuhan dan Prospek Industri Rumput Laut di Bidang Kedokteran Gigi”.

Dalam kesempatan tersebut, Prof Lindah secara umum memberikan gambaran tentang prospek industry rumput laut dalam kedokteran gigi.

Tidak hanya membahas potensi, tetapi juga arah pengembangan yang dapat memberikan dampak nyata pada kesehatan masyarakat, sekaligus membuka peluang ekonomi.



Prof. Dr. drg. Nurlindah Hamrun, M.Kes., Guru Besar Bidang Ilmu Biologi Oral, dengan nomor keanggotaan 535. (dok Humas Unhas)

Senyawa aktif rumput laut memiliki daya tarik besar untuk dikembangkan menjadi produk bernilai tinggi. Prospek industry ini sangat menjanjikan karena beberapa alasan.

Peningkatan kebutuhan produk kesehatan mulut menjadi salah satu prospek industry ini. Tingginya angka penyakit rongga mulut seperti karies dan penyakit periodontal, mendorong permintaan terhadap perawatan mulut yang inovatif dan efektif.

Produk berbasis rumput laut, seperti pasta gigi dengan bahan aktif antibakteri, mouthwash antiinflamasi, hingga scaffold untuk regenerasi jaringan dapat menjadi solusi yang memenuhi kebutuhan ini.

“Secara umum, produk kesehatan berbasis rumput laut memiliki peluang besar untuk diterima di pasar. Dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap produk alami dan ramah lingkungan, produk berbahan rumput laut menjadi alternatif yang lebih aman dan biokompatibel dibandingkan dengan produk sintesis.

"Bahkan, produk khusus seperti obat kumur untuk penderita mulut kering dapat membuka peluang diversifikasi pasar yang kompetitif,” jelas Prof Lindah.

Aplikasi biomaterial regenerative berbasis rumput laut terus berkembang. Scaffold berbasis fucoidan, alginate dan hidroksiapatit dari rumput laut dapat digunakan untuk pencangkokan tulang dan implant  gigi, menawarkan solusi yang lebih biokompatibel dibandingkan material sintesis.


Deteksi Pasien Kanker Kolorektal dengan AI 

>> Baca Selanjutnya