Kesehatan

Anak-anak Jaman Sekarang Diperkirakan Jarang yang Bisa Berusia 100 Tahun, Pengaruh Gaya Hidup

MAKASSAR, UNHAS.TV - Ahli gerontologi, Jay Olshansky, memperkirakan anak-anak sekarang diperkirakan memiliki angka harapan hidup lebih pendek dibanding pendahulu mereka. Mereka diperkirakan jarang yang bisa hidup hingga berusia di atas 80 tahun bahkan berusia 100 tahun.

"Hanya 1 persen hingga 5 persen yang mungkin bertahan hidup hingga ulang tahun ke-100 mereka," kata Jay.

Gerontologi adalah cabang ilmu yang mempelajari proses dan masalah penuaan manusia dari semua aspek—biologis, klinis, psikologis, sosiologis, hukum, ekonomi, dan politik.

Pandangan Jay ini, oleh sebagian ahli, disebut sebagai pandangan yang terlalu melebihkan. Penemuan-penemuan teknologi perawatan kesehatan dan penelitian-penelitian obat yang terus berkembang, dipandang justru membuat angka harapan hidup manusia lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya.

"Banyak orang tidak setuju dengan kami. Mereka berkata, ‘Tidak, tidak, tidak’. Kemajuan dalam teknologi medis dan teknologi yang dapat memperpanjang hidup akan membuat kehidupan manusia lebih baik, kata mereka," ujar Jay yang sehari-hari sebagai seorang profesor epidemiologi dan biostatistik di Sekolah Kesehatan Masyarakat di Universitas Illinois, Chicago, Amerika Serikat.

Jay Olshansky mengatakan bahwa pernyataannya kini sudah banyak dibuktikan oleh sejumlah peneliti dari berbagai negara di dunia: Australia, Perancis, Hong Kong, Italia, Jepang, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Amerika Serikat. Hasil penelitian itu sudah diterbitkan di jurnal Nature Aging yang terbit awal pekan ini.

Jay menambahkan, gaya hidup menjadi faktor utama menurunnya angka gaya hidup generasi saat ini. Selama 30 tahun terakhir, angka penderita diabetes terus meningkat, khususnya di kalangan anak-anak.

Tidak hanya itu, anak-anak sekarang juga sudah mulai merasakan penyakit jantung, kanker, dan penyakit generatif lainnya.

Pola makan yang tidak sehat yang cenderung berlebih gula, garam, dan lemak, turut mendorong kualitas kesehatan generasi saat ini tidak lebih baik dibanding generasi orangtua mereka. Kebiasaan merokok sejak dini, turut memperparah kondisi kesehatan.(*)