Tahukah Kamu?

Asal Pilih BBM Bisa Merusak, Ini Kata Pakar Unhas Tentang Efek BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin




Pakar konversi energi Teknik Mesin Unhas Dr Ir Machmud Syam DEA. (dok unhas.tv)


Data dari Pertamina menunjukkan bahwa penggunaan BBM sesuai spesifikasi dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar hingga 10–15%, serta mengurangi emisi gas buang. Ini berarti, bukan hanya mesin yang lebih awet, tapi juga lebih ramah lingkungan.

Namun, ada juga kesalahpahaman umum, menggunakan BBM beroktan tinggi pada mesin berkompresi rendah akan meningkatkan performa. Menurut Machmud Syam, anggapan ini keliru.

“Bahan bakar dengan oktan tinggi kalau digunakan pada mesin dengan rasio kompresi rendah tetap bisa terbakar, tapi tidak menambah daya. Biayanya lebih tinggi, efeknya sama saja,” tegas pemegang gelar magister dari Perancis ini.

Dari semua penjelasan itu, satu hal yang paling ditekankan oleh Machmud Syam adalah kepatuhan pada spesifikasi pabrikan kendaraan.

Setiap kendaraan, baik itu motor maupun mobil, telah didesain dengan sistem pembakaran dan rasio kompresi tertentu. Karena itu, buku manual kendaraan sebaiknya menjadi panduan utama.

“Produsen sudah merancang semua secara optimal. Kalau kita ikuti, maka performa dan umur mesin bisa maksimal,” pungkasnya.

Lebih jauh, Machmud mengungkap fakta terkait BBM di Indonesia terdapat beberapa jenis. Dulu ada RON 88 dikenal dengan nama Premium. BBM ini sudah tidak direkomendasikan oleh pemerintah dan sebagian besar tidak diproduksi lagi.

Jenis kedua adalah RON 90 (Pertalite). Saat ini masih digunakan luas, namun lebih cocok untuk mesin dengan kompresi 9–10:1.

Jenis ketiga adalah RON 92 (Pertamax). BBM ini direkomendasikan untuk mobil dan motor modern dengan kompresi tinggi.

Terakhir jenis RON 95 atau Pertamax Turbo. Untuk jenis BBM ini sedianya digunakan untuk kendaraan berperforma tinggi atau berkompresi di atas 11:1.

(Iffa Aisyah Rahman / Unhas.TV)