MAKASSAR, UNHAS.TV - Pengusaha ASS, terduga pemodal pencetakan uang palsu di gedung perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, akhirnya muncul di Kantor Polres Gowa setelah dijadwalkan diperiksa pada 23 Desember 2024.
ASS datang bersama dengan penasiht hukumnya untuk menjalani pemeriksaan mengenai pencetakan dan peredaran uang palsu.
Kapolres Gowa AKBP Reonald T Simanjuntak menjelaskan, ASS diperiksa sejak Kamis (26/12/2024) malam hingga Jumat (27/12/2024) dini hari.
"Masih sebagai saksi tetapi kita lihat pengembangan pemeriksaan selanjutnya apakah ada peningkatan status dari hasil gelar (perkara)," kata AKBP Reonald kepada media.
Polda Sulsel telah menetapkan 17 orang sebagai tersangka termasuk AI, kepala perpustaan UIN Alauddin Makassar, yang berperan sebagai penyedia ruang mesin cetak yang dibiayai oleh ASS.
Selain AI, saksi lainnya yakni NM, KA, IR, NS, JBP, AA, SAR, SU, AK, IL, SM, MS, SR, SW, MN, dan RM. IR (37) dan AK (50) adalah pegawai salah satu bank BUMN.
Dari pemeriksaan para saksi, polisi mendapatkan satu nama yakni ASS, warga Jalan Sunu, Kota Makassar. ASS disebut sebagai pihak pertama yang mencetak uang palsu di rumahnya. Perkenalan ASS dan AI bermula dari perantara Syahruna alias SAR.
Kapolda Sulsel Irjen Polisi Yudhiawan Wibisono menyebutkan Syahruna sebagai pembuat uang palsu dan perantara perkenalan ASS dengan AI.
Syahruna juga berperan sebagai pembeli bahan pembuatan uang palsu yang dimodali oleh ASS. "Pembelian bahan baku pembuatan uang palsu dibayar atau dikirim oleh ASS melalui perantara pelaku John Biliater Panjaitan," ucap Irjen Polisi Yudhiawan.(*)