Untuk mengurangi risiko tersebut, dr. Yasmin menyarankan untuk melakukan berbagai aktivitas ringan setelah sahur, seperti menunggu shalat subuh atau beraktivitas ringan berjalan ke masjid sebelum tidur.

“Jadi kalau kita langsung tidur atau duduk, sebaiknya kita melakukan aktivitas ringan saja termasuk menunggu shalat subuh, setelah shalat subuh kita mau istirahat. Jalan kaki ke masjid. Silakan itu dilakukan,” ujarnya.

Lebih lanjut, dokter Yasmin menambahkan bahwa risiko lainnya yang mungkin saja terjadi dari kebiasaan tidur setelah sahur adalah terkena diabetes.

Hal ini terjadi karena tidur setelah makan atau sahur bisa mempengaruhi sensitivitas insulin, sehingga dapat mempengaruhi kadar gula darah dalam tubuh.

Kebiasaan tidur setelah makan atau sahur memang tidak dianjurkan. Upayakan memberi jeda waktu 2-3 jam sebelum tidur agar makanan dapat dicerna dengan baik.

Selain itu, penting juga untuk menjaga pola tidur yang teratur dan cukup dengan tidur malam yang cukup dan tidur siang yang terbatas.

Hal itu mungkin berbeda dengan kebiasaan tidur di negara-negara timur tengah, mereka cenderung tidur lebih banyak pada siang hari karena aktifitas yang padat pada malam hari.

Dengan mengurangi kebiasaan tidur setelah makan atau sahur selama Ramadhan, serta menjaga pola tidur yang teratur dan cukup, kita dapat melindungi diri kita dari risiko penyakit seperti obesitas, diabetes dan penyakit lainnya yang mungkin dapat muncul.

Zul/Selly