MAKASSAR, UNHAS.TV - Agenda Penjaringan Aspirasi dan Sosialisasi Bakal Calon Rektor Periode 2026–2030 memasuki hari ketiga di Zona C yang dipusatkan di Aula Fakultas Kedokteran Gigi, Kampus Tamalanrea, Rabu (8/10/2025).
Zona C merupakan zona ilmu-ilmu kesehatan yang mencakup lima fakultas, yakni Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Keperawatan. Sosialisasi dipandu Prof Dr Fathu Rahman MHum selaku moderator.
Sejumlah penanggap dari berbagai fakultas di Zona C menyampaikan pandangan, masukan, dan harapan seusai para calon rektor menyampaikan kertas kerja.
Penanggap pertama, drg Andi Tajrin SpBM dari Fakultas Kedokteran Gigi, menyoroti potensi besar yang dimiliki Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unhas. Ia menilai, dengan pengelolaan yang optimal, RSGM dapat berkembang menjadi salah satu rumah sakit gigi terbaik di Indonesia.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan pimpinan universitas terhadap program pembangunan sarana dan prasarana pembelajaran. "Kami telah menyiapkan sejumlah program dan alokasi anggaran untuk penguatan infrastruktur pembelajaran. Harapannya, seluruh rencana ini dapat berjalan baik dengan dukungan dari pimpinan universitas," tambahnya.
Penanggap berikutnya, Prof Yusnita Rifai SSi MPharMSc PhD Apt dari Fakultas Farmasi, menyampaikan pentingnya penguatan sumber daya manusia melalui pengembangan kegiatan olah raga, sejalan dengan Asta Cita.
"Penguatan SDM berbasis olah raga penting dilakukan. Kami berharap Unhas dapat memiliki infrastruktur yang mendukung, seperti jogging track yang mengelilingi kampus, ramah bagi pejalan kaki, dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh sivitas akademika," ungkapnya.
Prof. Yusnita menyoroti kebutuhan perencanaan ulang tata ruang kampus untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas di area Pintu 1. Prof Yusnita juga menegaskan pentingnya perhatian terhadap hilirisasi hasil riset dan peningkatan Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT).
Prof Dr dr Citrakesumasari MKes SpGK dari Fakultas Kedokteran menyoroti pentingnya pemahaman yang tepat terhadap opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
"Perlu dipahami opini WTP hanya menggambarkan ketertiban administrasi keuangan, bukan berarti tidak ada potensi penyimpangan," terangnya.
Prof. Citra mengusulkan agar sistem pembagian pendapatan di tingkat fakultas ditinjau kembali. "Rasio pembagian 70:30 untuk jenjang studi perlu dikaji ulang agar lebih proporsional dan berkeadilan," tegasnya.
Penanggap terakhir, Dr Yulianti Syam SKep Ns MSi dari Fakultas Keperawatan menyampaikan aspirasi agar fakultasnya dapat mengembangkan klinik yang memiliki fungsi ganda.
"Kami bermimpi memiliki klinik yang bukan hanya menjadi tempat pembelajaran mahasiswa, tetapi juga memberikan layanan kesehatan bagi sivitas akademika," tuturnya.
Dr Yulianti berharap dosen-dosen FKEP dapat lebih dioptimalkan dalam pelayanan di Rumah Sakit Unhas. “Beberapa dosen kami telah terlibat dalam pelayanan, termasuk di bidang rekam medik. Ke depan, keterlibatan SDM FKEP di lini pelayanan rumah sakit perlu terus ditingkatkan,” pungkasnya.(*)