UNHAS.TV - Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) memperkirakan kelangkaan beras akan berlangsung hingga akhir Maret. Pasokan yang berkurang karena keterlambatan panen akan membuat beras makin langka dan harganya naik.
Harga beras saat ini sudah naik hingga 20 persen. Bahkan di Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, beras telah mencapai Rp 850 ribu per karung.
Sekretaris Jenderal Ikappi, Reynaldi Sarijowan, memastikan kenaikan harga beras dalam dua pekan terakhir ini adalah dampak dari Pemilihan Presiden 2024, utamanya ketika Presiden Jokowi aktif menyebar bantuan sosial berupa beras dalam jumlah yang sangat banyak.
Namun Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, membantah hal tersebut. Menurutnya, beras bantuan sosial yang dibagikan ke masyarakat adalah beras impor sehingga tidak mengganggu ketersediaan beras lokal.
Presiden Joko Widodo menyebut keterlambatan panen dalam negeri dipicu oleh dampak El Nino. Cuaca ekstrim menyebabkan produksi beras terganggu yang kemudian memicu kenaikan harga beras. Sidang kabiner yang digelar 26 Februari 2024 telah menetapkan langkag penambahan anggaran subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun dan pembuatan sumur bor untuk pengairan sawah-sawah petani.(uswa)