MAKASSAR, UNHAS.TV - Setelah enam hari dalam pencarian, Bilqis (4) yang diculik oleh jaringan penculik anak akhirnya ditemukan oleh tim Kepolisian. Tim dari Reskrim Polrestabes Kota Makassar memburu jejak para pelaku hingga ke Kabupaten Merangin, Propinsi Jambi, Pulau Sumatera.
Anggota Komisi XIII DPR RI, Dr Hj Meity Rahmatia mengapresiasai kinerja cepat dari apparat kepolisian, khususnya Kepolisian Wilayah Makassar. Menurutnya, kerja cepat ini sangat memenuhi harapan publik, dan menunjukkan kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat.
“Polisi menunjukkan kinerja yang sangat membanggakan kita semua. Sebagai seorang ibu, ikut terharu dengan ditemukannya Bilqis. Apara Polisi menujukkan bahwa negara hadir melindungi, dan memberikan rasa aman bagi warga negaranya,” ungkapnya.
Politisi dari Sulsel itu menambahkan, bahwa kasus kekerasan terhadap anak merupakan salah satu konsen mereka di Komisi XIII DPR RI.
Menurutnya, penculikan anak yang terjadi dan menimpa Bilqis merupakan satu bentuk kekerasan terhadap anak yang harus dimaksimalkan pencegahannya ke depan.
“Tahun 2024 ada 2 ribu lebih kasus kekerasan anak yang ditangani mitra kami di Komisi XIII. Komisi Perlindungan Anak Indonesia, di antaranya membutuhkan sinergitas semua elemen," ujarnya.
"Mulai aparat keamanan, otoritas bandara, pelabuhan, imigrasi, Komisi Perlindungan Anak, Komnas HAM, dan semua pihak harus lebih kuat agar kejadian ini tidak berulang,” jelasnya.
Meity menekankan seinergi yang kuat ini bertujuan untuk menutup ruang gerak jaringan penculik dan perdagangan yang melibatkan orang lokal.
“Dalam kasus Bilqis. Sangat menyedihkan. Ia ditemukan oleh aparat sudah di tangan pihak ke tiga. Di daerah Merangin, Jambi. Penerbangannya disebut melawati empat otoritas bandara. Sempat transit ke Kalimantan, Jogyakarta, kemudian ke Jambi. Pencegahan idealnya bisa terjadi di area bandara atau pelabuhan bila terjadi laporan anak hilang,” tambahnya.
Bilqis awalnya dilaporkan hilang di Taman Pakui Sayang, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Minggu (2/11/2025) pagi.
Saat itu, Bilqis dibawa ayahnya, Dwi Nur Mas (34) ke lapangan tenis yang terletak di kawasan taman pinggir Jalan Andi Pangerang Pettarani itu. Di tengah keasikannya main tenis, Dwi sempat memanggil nama anaknya beberapa kali namun tak ada respon.
Dalam pemeriksaan beberapa CCTV tak jauh dari Lokasi, Bilqis tampak dibawa orang tak dikenal. Tangannya digandeng oleh seorang perempuan dengan dua anak-anak kecil lainnya.
Tak lama, aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar, berhasil membekuk pelaku penculikan tersebut. Pasangan suami-istri. Dari keduanya diketahui Bilqis dijual ke pihak kedua yang berada Jawa Tengah.
Berdasarkan keterangan pelaku, Bilqis diketahui dibawa penculik lewat jalur udara, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Tim Reskrim Polrestabes Makassar memburu pelaku ke Jawa, dan berhasil menangkap pelaku pihak kedua.
Dari daerah itu jejak Bilqis diketahui. Penemuan korban terjadi pada Sabtu (8/11/2025) malam, di SPE Gading Jaya, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, sekitar 528 kilometer dari Kota Jambi. Bilqis terakhir ditemukan telah berada pada pihak ketiga, di Kawasan suku anak dalam. (*)
Anggota DPR RI Meity Rahmatia bertemu Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana SH SIK MSi membahas penculikan Bilqis oleh jaringan penculik anak di Mapolrestabes Makassar, Senin (10/11/2025). (dok pribadi)








