Pendidikan

Teknologi Pertanian Disetujui Jadi Fakultas Baru di Unhas, Jawab Tantangan Masa Depan

MAKASSAR, UNHAS TV – Universitas Hasanuddin (Unhas) segera memiliki fakultas baru. Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas menyetujui rencana pembentukan Fakultas Teknologi Pertanian dalam rapat terbatas yang digelar di Ruang Rapat A, Lantai 4 Gedung Rektorat Unhas, Rabu (9/4/2025).

Rapat ini dipimpin langsung oleh Ketua MWA Unhas Prof Dr Andi Alimuddin Unde MSi dan dihadiri oleh Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc, bersama wakil rektor, ketua senat akademik, ketua dewan profesor, serta anggota MWA dari unsur dosen dan tenaga kependidikan.

Dekan Fakultas Pertanian Unhas Prof Salengke bersama Tim Satuan Tugas Pembentukan Fakultas Teknologi Pertanian turut hadir untuk memaparkan rencana pengembangan fakultas baru tersebut.

Paparan mencakup rencana strategis seperti pembentukan tim ketahanan pangan, kolaborasi lintas fakultas dalam penerapan teknologi modern seperti otomasi, AI, dan Internet of Things (IoT), serta pengembangan produk agroindustri berbasis UMKM.

Menanggapi paparan tersebut, para peserta rapat memberikan sejumlah masukan dan saran yang membangun. Ketua MWA Unhas menyampaikan bahwa secara prinsip, pembentukan fakultas baru ini disetujui.

“Kita melihat peluang yang bisa dikembangkan. Pada prinsipnya, fakultas teknologi pertanian ini diterima,” ujar Prof Unde.

Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, menyambut baik persetujuan tersebut dan menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan langkah cepat untuk mendukung pembentukan fakultas secara optimal.

“Kita akan mulai dengan memetakan peran masing-masing agar fakultas ini dapat berjalan optimal, terutama di fase awal. Kita juga akan merencanakan SDM unggulan untuk lima hingga enam tahun ke depan,” jelas Prof JJ.

Fakultas Teknologi Pertanian ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan spesifik dalam pengembangan pertanian berbasis teknologi, serta membuka ruang kolaborasi yang lebih luas di bidang riset dan inovasi.

Dengan persetujuan ini, Unhas menunjukkan kesiapannya menghadapi tantangan masa depan di sektor pertanian melalui pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan. (*)