Kesehatan
News

Bromat dalam Air Kemasan, Apakah Bisa Picu Kanker?

Dr. Jabal membenarkan bahwa risiko lebih jauh dari senyawa Bromat ini memang akan memicu penyakit tumor dan kanker, namun hal tersebut terjadi dalam intensitas konsumsi yang tinggi dengan konsetrasi yang tinggi pula.

Juga belum ada data yang menunjukkan pengujian terhadap manusia sehingga ia menghimbau agar masyarakat tidak perlu panik dengan adanya video yang beredar tersebut.

“Itu ada batas memang ada sekitar mungkin kalau tidak salah 0,19 miligram per kilogram per berat badan per hari loh.

Nanti di kroscek lagi apakah datanya benar. jadi tidak serta merta membahayakan dan  itupun baru di coba ke hewan. Jadi saya kira tidak usah terlalu panik, bahwa didalam alam atau lingkungan ini banyak spesies kimia yang bisa menjadi pemicu penyakit2 seperti kanker, tapi kita pintar-pintar saja bagaimana kita mengatur nya,” ujarnya.

Sebagai solusi, Dr. Jabal mengemukakan sebuah alternatif yang dapat digunakan untuk melakukan disinfeksi pada air tanpa proses ozonisasi, yakni menggunakan sinar ultraviolet. Dengan metode ini, air yang dihasilkan akan steril dari virus dan bakteri tanpa adanya senyawa bromat yang dihasilkan dari proses ozonisasi.

Senyawa bromat yang terkandung dalam air mineral kemasan sepatutnya tidak menjadi hal yang mengkhawatirkan.

Ke depan masyarakat perlu lebih waspada dalam menerima dan mengelola informasi-informasi yang beredar, khususnya di media sosial.

Iffa/Seli