KUPANG,UNHAS.TV — Di bawah langit Nusa Tenggara Timur yang membentang luas, tempat kearifan lokal berpadu dengan semangat modernisasi, sebuah narasi penting tentang masa depan tata kelola publik Indonesia mulai ditulis. Departemen Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Hasanuddin (Unhas), hadir membawa harapan dan kontribusi nyata dari kawasan timur. Sebanyak 13 akademisi handal, dipimpin langsung oleh Ketua Departemen, Prof. Dr. Alwi, melangkah bersama dalam Kongres dan Konferensi Tahunan Asosiasi Administrasi Publik Indonesia (IAPA) 2025 yang diselenggarakan pada 28–29 Oktober 2025 di Universitas Cendana, Kupang.
Kehadiran delegasi Unhas di forum tertinggi akademisi administrasi publik ini bukan sekadar menghadiri pertemuan, melainkan sebuah komitmen progresif untuk memastikan bahwa suara, perspektif, dan solusi dari Indonesia Timur terintegrasi dalam cetak biru kebijakan dan ilmu administrasi publik nasional. Mereka hadir untuk berjejaring, berdebat, dan bersama-sama merumuskan fondasi tata kelola yang lebih adaptif, inklusif, dan berorientasi masa depan.
Estafet Kepemimpinan dan Jaringan Pakar
Aktivitas dua hari tersebut dibuka dengan momen krusial Kongres Dewan Pengurus Pusat (DPP) IAPA. Dalam forum ini, sorotan tertuju pada estafet kepemimpinan IAPA. Setelah mendengarkan laporan pertanggungjawaban dari Ketua DPP periode sebelumnya, Prof. Dr. Agus Pramusinto (UGM), kongres kemudian secara demokratis memilih Prof. Dr. M.R. Khairul Muluk (UB) sebagai Ketua DPP IAPA yang baru untuk periode 2026–2029.
Dari Makassar, Guru Besar Manajemen Publik Unhas, Prof. Dr. Sangkala, hadir dengan peran sentral sebagai Ketua Dewan Pakar IAPA, memperlihatkan kontribusi strategis Unhas dalam menentukan arah kebijakan keilmuan asosiasi tersebut.
Jembatan Inovasi: Merangkul Tradisi, Menggapai Kelas Dunia
Hari kedua menjadi panggung utama bagi pertukaran gagasan internasional. Konferensi Internasional Tahunan IAPA tahun ini mengangkat tema yang sangat relevan: “Indigenous Public Administration: Bridging Tradition, Innovation, and Governance for a World-Class Public Sector.” Tema ini mendorong akademisi untuk menimbang kembali peran nilai-nilai lokal dan kearifan tradisional dalam menghadapi tantangan tata kelola modern.
Acara dibuka oleh Wakil Gubernur NTT, Irjen Pol (Purn) Drs. Johni Asadoma, M.Hum, dan menghadirkan pembicara kunci dari berbagai negara, termasuk Korea Selatan, Swedia, Amerika Serikat, dan Timor Leste, yang berkolaborasi dengan akademisi tuan rumah, Undana.
Momen ini dimanfaatkan betul oleh para delegasi Unhas. Mereka aktif mempresentasikan hasil-hasil penelitian pada berbagai sesi panel, menjadikannya arena benchmarking ilmiah. Presentasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah penting untuk menerima umpan balik kritis yang sangat berharga sebelum karya-karya tersebut diterbitkan pada jurnal internasional dan prosiding bereputasi.
Memperkuat Posisi Unhas: Agen Perubahan di Indonesia Timur
Keikutsertaan intensif di Kupang ini menjadi penanda kuat bahwa Departemen Ilmu Administrasi FISIP Unhas bertekad menjadi salah satu pusat pengembangan ilmu administrasi publik terdepan di Kawasan Timur Indonesia. Melalui keterlibatan langsung di forum-forum strategis seperti Kongres IAPA, Unhas memperluas kolaborasi akademik tidak hanya lintas institusi di Indonesia, tetapi juga dengan rekan sejawat di tingkat internasional.
Mengakhiri pertemuan, disepakati bahwa Konferensi Internasional IAPA selanjutnya pada tahun 2026 akan diselenggarakan di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, memastikan agenda ilmiah dan kolaborasi nasional terus berlanjut. Partisipasi di Kupang adalah langkah nyata Unhas dalam menjembatani ilmu administrasi dengan kebutuhan nyata masyarakat, dari tradisi lokal hingga ambisi tata kelola kelas dunia.(*)
Delegasi Administrasi Unhas di IAPA 2025: Membawa semangat Indonesia Timur untuk tata kelola kelas dunia.








