TORAJA UTARA, UNHAS.TV - Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 114 melaksanakan seminar program kerja dengan fokus pengembangan potensi peternakan di Lembang Ma’dong, Kabupaten Toraja Utara, 30 Juli 2025.
Program ini mengusung konsep peternakan berkelanjutan yang diharapkan mampu menunjang kemandirian ekonomi masyarakat setempat, khususnya para peternak babi.
Program kerja yang digagas oleh mahasiswa KKN ini menitikberatkan pada perbaikan sistem pemeliharaan dan pengendalian penyakit ternak babi yang lebih terstandarisasi.
Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kerugian peternak akibat serangan penyakit yang sering menjadi kendala dalam usaha peternakan di wilayah tersebut.
Koordinator program menjelaskan bahwa langkah awal pelaksanaan program dimulai dengan observasi langsung ke kandang-kandang babi di beberapa dusun.
Setelah melakukan pemetaan kondisi, mahasiswa kemudian menggelar seminar program kerja sebagai ajang perkenalan dan penyampaian rencana kegiatan.
Seminar ini juga bertujuan membangun kolaborasi antara mahasiswa dengan berbagai elemen desa, termasuk pemerintah lembang, kepala dusun, Badan Permusyawaratan Lembang (BPL), tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
“Program ini kami rancang agar masyarakat bisa mendapatkan manfaat maksimal, tidak hanya dari segi pengetahuan, tetapi juga praktik langsung di lapangan,” ujar Elvianus Rembon, salah satu mahasiswa peserta KKN.
Program unggulan yang ditawarkan meliputi penerapan sistem pemeliharaan ternak babi yang tepat untuk meningkatkan produktivitas ekonomi. Fokus kegiatan meliputi perbaikan manajemen perkandangan, manajemen pakan, serta manajemen pemeliharaan yang sesuai standar.
Selain itu, mahasiswa juga memberikan edukasi mengenai pengendalian penyakit pada ternak babi, dengan harapan peternak mampu mengurangi risiko kerugian dan tetap mempertahankan usahanya di tengah ancaman penyakit yang marak.
Tidak hanya sebatas sosialisasi, mahasiswa KKN Unhas juga turun langsung ke kandang peternak untuk memberikan pendampingan. Mereka melakukan praktek langsung guna memudahkan pemahaman masyarakat.
Berbagai demonstrasi digelar, di antaranya pelatihan cara menyuntik ternak babi dengan obat yang tepat serta cara meningkatkan nutrisi pakan melalui proses fermentasi.
Partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan ini menjadi salah satu indikator keberhasilan program. Peternak setempat tampak antusias mengikuti setiap sesi, baik dalam seminar maupun kegiatan lapangan.
Dukungan penuh juga datang dari pemerintah lembang dan tokoh masyarakat yang menilai program ini relevan dengan kebutuhan daerah.
Di akhir kegiatan, Elvianus Rembon, mahasiswa Fakultas Peternakan Unhas, menyampaikan harapannya agar program ini dapat memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan peternak.
“Semoga dengan adanya program kerja ini, masyarakat Toraja, khususnya peternak babi di Lembang Ma’dong, dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai sistem pemeliharaan dan pengendalian penyakit ternak. Harapan kami, usaha peternakan di daerah ini dapat berkembang secara berkelanjutan,” tuturnya.
Dengan terlaksananya program ini, diharapkan sektor peternakan di Lembang Ma’dong semakin maju, memberikan kontribusi signifikan terhadap kemandirian ekonomi masyarakat, serta menjadi contoh penerapan kolaborasi antara akademisi dan komunitas lokal dalam pengembangan potensi daerah. (*)