Runner Up 2 Duta Remaja Sulsel 2024 dan Duta Pariwisata Remaja Indonesia Intellegensia 2024 Fifi Fitriana. (dok unhas.tv)

Kepedulian Fifi terhadap isu sosial tercermin dalam program advokasinya yang fokus pada isu bullying. “Saya pernah lakukan penyuluhan di Soppeng, tempat saya berasal, dan juga di lingkungan Unhas. Bullying itu nyata dan harus kita lawan,” ujarnya tegas.

Tak berhenti di situ, ia bersama komunitas Duta Remaja juga aktif menyambangi panti asuhan dan komunitas peduli anak jalanan. “Kami ingin jadi suara yang menyejukkan, memberikan edukasi dan semangat kepada mereka yang kurang beruntung,” kata Fifi .

Sebagai Duta Pariwisata, Fifi juga mempromosikan destinasi wisata tersembunyi di Sulawesi Selatan. “Kami ke Toraja, memperkenalkan destinasi yang belum banyak diketahui publik. Itu bagian dari misi kami agar wisata lokal lebih dikenal,” jelasnya.

Di luar dunia duta, Fifi juga membuktikan kemampuannya dalam ajang keagamaan. Ia meraih Juara 2 Musabaqah Syahril Quran tingkat Universitas Hasanuddin, sebuah capaian luar biasa yang menunjukkan sisi religius dan akademisnya.

“Saya alumni pondok pesantren, jadi saat mengikuti MTQ, saya merasa punya bekal. Public speaking dari ajang duta juga sangat membantu,” jelas Fifi yang tampil memukau dalam lomba tersebut.

Bagi Vivi, remaja masa kini tak boleh takut mencoba. “Kegagalan itu bagian dari proses. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” serunya.

Ia pun mengajak generasi muda untuk ikut serta dalam ajang-ajang seperti Duta Remaja. “Dari ajang ini, saya dapat banyak: relasi, ilmu, pengalaman, dan kepercayaan diri,” pungkasnya.

Fifi percaya bahwa kecantikan sejati berasal dari hati. “First impression memang penting, tapi attitude jauh lebih utama. Orang akan menilai kita dari sikap, bukan hanya penampilan luar,” katanya.

Dengan semangat, kecerdasan, dan konsistensi dalam memberi dampak positif, Fifi Fitriana menjelma menjadi representasi nyata semangat Kartini modern.

Seorang perempuan muda yang bukan hanya tampil cerdas dan percaya diri, tetapi juga berakar pada nilai-nilai kontribusi, empati, dan cinta tanah air.

(Iffa Aisyah Rahman / UnhasTV)