UNHAS.TV - Langit pagi di atas JK Arenatorium Universitas Hasanuddin (Unhas) belum sepenuhnya terang ketika ratusan mahasiswa baru mulai berdatangan, Senin (11/8/2025) lalu. Sebagian masih terlihat mengantuk, sebagian lain tampak bersemangat dengan wajah penuh antusias.
Ada yang bawa tas punggung besar, menggenggam kertas jadwal kegiatan, dan seragam putih hitam kasual berbalut jaket almamater merah. Itu semua menandai satu hal, hari pertama mereka resmi menjejakkan kaki sebagai “anak Unhas.”
Berikut ini, pengakuan-pengakuan jujur yang memotret pengalaman awal mereka di kampus yang sudah lama menjadi impian.
Empat mahasiswa perempuan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) memberikan komentar mereka di depan JK Arenatorium.
Ayu, salah satunya, langsung tersenyum lebar ketika diminta mengungkapkan kesan pertamanya. “Seru sekali, tapi sesinya banyak banget. Capek sih, tapi tetap seru,” ujarnya sambil terkekeh.
Fai, teman di sebelahnya dari Prodi Manajemen FEB, menimpali bahwa ia bahkan datang sejak pukul lima pagi. “Subuh-subuh sudah sampai di Unhas. Udara sejuk, tapi ngantuknya masih terasa,” katanya.
Sementara itu, Lita lebih memilih menyoroti banyaknya kuis di acara itu. “Seru sih, tapi karena banyak kuis jadi agak berebutan. Eh, meski ngantuk, tetap seru kok.”
Ayu kemudian menutup dengan kalimat yang membuat seisi arena tertawa. “Cepak dan mengantuk. Tapi kan satu kali seumur hidup, jadi tidak apa-apa capek.”
Masuk Unhas, Impian Sejak SMP
Tidak sedikit mahasiswa baru yang mengaku memilih Unhas bukan sekadar karena faktor ranking, tetapi juga karena mimpi yang dipupuk sejak lama. “Saya sudah memimpikan kuliah di Unhas sejak SMP,” ujar salah satu mahasiswi dengan bangga.
Baginya, lolos seleksi dan mengenakan jas merah adalah capaian besar yang membuat perjalanan panjang belajarnya terasa terbayar lunas.
Alasan lain juga datang dari faktor reputasi. “Karena Unhas masuk top 10 perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia,” kata mahasiswa lain, yang langsung disambut tepuk tangan kecil teman-temannya.
Dari sekian banyak mahasiswa, sekelompok maba asal Palu juga menjadi sorotan. Ada Shana dari Prodi Statistika, Jihan dari Prodi Farmasi, serta Mardika dari Ilmu dan Teknologi Pangan. Ketiganya tampak akrab, mungkin karena berasal dari daerah yang sama.
Shana menilai acaranya sangat keren dan rapi. “Pematerinya hebat-hebat, panitianya juga terorganisasi dengan baik,” ujarnya.
Jihan justru menyoroti aspek yang lebih sederhana, konsumsi. “Konsumsinya enak, lengkap dari snack sampai makanan berat,” katanya sambil tertawa.
Mardika tak kalah semangat. Ia mengaku memilih Unhas karena posisinya sebagai 10 PTN terbaik di Indonesia. “Sebenarnya pengen kuliah di Jawa, tapi orang tua minta di Sulawesi saja. Jadi, pilihannya ya Unhas yang terbaik,” ungkapnya.
Dari Daerah ke Kampus Merah
>> Baca Selanjutnya