
Para demonstran berpartisipasi pada Hari Protes 50501 di Cincinnati, Ohio, pada tanggal 19 April 2025. Credit: Jason Whitman/NurPhoto/AP.
Latar Belakang Gerakan 50501
Gerakan 50501 sendiri berakar dari forum daring Reddit yang muncul sejak 25 Januari lalu, dan dengan cepat berkembang menjadi aksi nyata di jalanan. Aksi Sabtu kemarin merupakan kelanjutan dari gelombang unjuk rasa sebelumnya, termasuk 1.400 aksi massa bertajuk “Hands Off!” yang digelar pada 5 April di berbagai gedung pemerintah federal dan ruang publik di seluruh negeri.
Tiga tuntutan utama disuarakan dalam aksi itu: akhiri dominasi miliarder dan korupsi dalam pemerintahan Trump, hentikan pemangkasan dana federal untuk program-program vital seperti Medicaid dan Jaminan Sosial, serta hentikan serangan terhadap imigran, komunitas transgender, dan kelompok rentan lainnya.
Gerakan 50501 juga tak bisa dilepaskan dari kebijakan Presiden Trump dalam masa jabatan keduanya, khususnya pendirian badan DOGE (Department of Government Efficiency)—lembaga yang disebut-sebut sebagai upaya ‘efisiensi birokrasi’, namun dikecam sebagai cara mengonsolidasikan kekuasaan eksekutif dan melemahkan sistem pengawasan.
Kekhawatiran juga muncul akibat dari kolaborasi intensif antara Elon Musk dan pemerintah dalam bidang keamanan siber, kecerdasan buatan, serta teknologi pengawasan. Menurut laporan The Intercept, keterlibatan Musk dinilai mempercepat sentralisasi teknologi dalam kontrol negara, sesuatu yang semakin ditentang oleh gerakan sipil.
Di luar AS, gerakan solidaritas turut menyebar ke Kanada dan Eropa, di antaranya lewat aksi bertajuk “Tesla Takedown” yang menyoroti langkah Elon Musk — sekutu politik Trump — dalam mendorong pemangkasan besar-besaran tenaga kerja pemerintah federal.
Bob, seorang pegawai Kementerian Pertahanan berusia 64 tahun yang ikut aksi di Washington namun enggan menyebut nama lengkapnya, mengungkapkan kekecewaannya atas kebijakan pemutusan hubungan kerja di Departemen Urusan Veteran (VA). “Dulu kita sudah keluhkan minimnya staf dan panjangnya antrean pelayanan VA. Sekarang malah mau memangkas 80.000 pegawai? Itu gila,” katanya. Menteri Urusan Veteran, Doug Collins, bahkan mengakui dalam wawancara bulan lalu bahwa pemangkasan besar-besaran itu adalah “target” mereka.
Kebijakan tarif Trump juga dikritik Bob, yang mengaku kehilangan banyak dana pensiunnya akibat ketidakpastian ekonomi dan kini harus mencari pekerjaan tambahan menjelang masa pensiun.