MAKASSAR, UNHAS.TV - Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menegaskan komitmennya sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) yang berpihak pada akses pendidikan yang adil dan merata.
Dalam program siniar Unhas Speak Up bertajuk “SNMPTN On Progress: Selamat Datang Mahasiswa Baru Unhas”, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof drg Muhammad Ruslin MKes PhD SpBM (K) mengungkap fakta yang selama ini kurang dipahami oleh publik.
Prof Ruslin menegaskan Unhas pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2025 hanya mengambil 19% dari total kuota melalui jalur mandiri. Padahal sesuai regulasi PTNBH, Unhas diperbolehkan mengambil hingga 50% kuota dari jalur mandiri tersebut.
“Banyak yang mengira bahwa PTNBH otomatis berarti lebih banyak menerima mahasiswa dari jalur mandiri dengan biaya tinggi. Tapi Unhas justru sebaliknya," kata Prof Ruslin.
"Kami konsisten mengutamakan jalur nasional, karena kami ingin memberi ruang seluas-luasnya bagi anak-anak bangsa dari berbagai daerah untuk bisa masuk Unhas melalui SNBP dan SNBT,” tegas dokter gigi spesialis bedah mulut ini.
Pada tahun 2025, daya tampung Unhas mencapai 11.748 kursi dan hanya sekitar 2.232 kursi yang dialokasikan untuk diisi dari jalur mandiri.
Kondisi ini berarti lebih dari 80% kursi mahasiswa baru, tetap diperuntukkan bagi jalur seleksi nasional yang transparan dan terstandarisasi secara nasional oleh pemerintah.
Langkah ini juga membantah stigma bahwa PTNBH mengarah pada komersialisasi pendidikan tinggi. Meskipun Unhas memiliki otonomi dalam pengelolaan akademik dan keuangan sebagai PTNBH, namun keberpihakannya terhadap prinsip inklusi dan pemerataan akses tetap menjadi prioritas.
“Status PTNBH bukan untuk memperbesar jalur mandiri, tapi untuk memberi fleksibilitas pengelolaan agar lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan pendidikan," urainya.
"Kami tidak ingin kesempatan untuk masuk Unhas menjadi hanya milik mereka yang mampu secara finansial. Mereka yang secara akademik mampu dan secara ekonomi kurang, Unhas memberi ruang sebesar-besarnya,” tambahnya.
Sedangkan di jalur mandiri, Unhas juga membuka ruang yang besar untuk maba berbasis prestasi dan afirmasi (seperti jalur Ketua OSIS, POSK, Afirmasi SMK, serta Disabilitas).
"Unhas memperluas akses masuk bagi kelompok rentan dan berprestasi, bukan menjadikannya sebagai jalur alternatif berbayar tinggi," beber Prof Ruslin.
Komitmen untuk Mahasiswa Kurang Mampu
>> Baca Selanjutnya