Saintek

Infrastruktur Pengisian Daya Listrik Masih Minim, Kendaraan Hybrid Jadi Alternatif




Pakar Konversi Unhas Dr Ir Machmud Syam DEA. (dok unhas)

Kendaraan listrik memiliki keunggulan dalam efisiensi energi dan ramah lingkungan, tetapi keterbatasan infrastruktur pengisian daya serta ketergantungan pada impor baterai menjadi tantangan tersendiri.

Di sisi lain, kendaraan berbahan bakar fosil masih memiliki dampak lingkungan yang besar. "Teknologi hybrid hadir sebagai solusi yang menyeimbangkan keunggulan kedua jenis kendaraan tersebut," ujar Machmud Syam.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Cleaner Production (2023), kendaraan hybrid mampu mengurangi emisi karbon hingga 30-50% dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil konvensional.

Teknologi regeneratif yang digunakan dalam sistem pengereman juga membantu menghemat konsumsi energi, menjadikannya pilihan yang lebih efisien dalam masa transisi menuju kendaraan listrik penuh.

Selain itu, riset dari International Journal of Automotive Engineering (2024) menekankan bahwa pengembangan teknologi baterai yang lebih efisien dan mandiri di dalam negeri menjadi faktor penting untuk mendukung masa depan kendaraan listrik di Indonesia.

Saat ini, sebagian besar baterai kendaraan listrik masih bergantung pada impor, sehingga diperlukan investasi besar dalam penelitian dan pengembangan industri baterai lokal.

Di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan adopsi kendaraan listrik, masih banyak masyarakat yang skeptis terhadap keamanan kendaraan listrik, terutama terkait risiko meledak atau tersengat listrik saat hujan.

Namun, berbagai uji kelayakan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kendaraan listrik modern sudah memiliki standar keamanan tinggi.

Untuk mempercepat transisi ini, masyarakat perlu diberikan pemahaman lebih lanjut mengenai keunggulan dan keamanan kendaraan listrik serta hybrid.

Sejalan dengan itu, pemerintah dan pihak terkait harus mempercepat pembangunan infrastruktur SPKLU, terutama di daerah terpencil.

Sebagai negara dengan target ambisius dalam pengurangan emisi karbon, Indonesia perlu menemukan keseimbangan antara kesiapan infrastruktur, edukasi masyarakat, dan adopsi teknologi kendaraan yang paling sesuai dengan kondisi saat ini.

Dalam situasi saat ini, kendaraan hybrid menjadi solusi yang paling realistis sebelum transisi penuh ke kendaraan listrik dapat benar-benar terwujud. (*)

(Iffa Aisyah Rahman l Andrea Ririn Karina l Unhas.TV)