Profil Anindya Novyan Bakrie
Anindya Novyan Bakrie, yang akrab disapa Anin, adalah seorang magnat bisnis, investor, dan filantropis Indonesia. Ia lahir pada 10 November 1974 di Jakarta sebagai putra sulung dari Aburizal Bakrie (pengusaha dan politisi senior) dan Tatty Murnitriati, serta cucu tertua dari Achmad Bakrie, pendiri Bakrie Group.
Ia memiliki dua adik, Anindhita Bakrie dan Anindira Ardiansyah Bakrie. Pendidikannya dimulai di Sekolah Dasar Triguna dan SMA Pangudi Luhur di Jakarta, kemudian melanjutkan di Phillips Academy di AS sebelum meraih gelar Teknik Industri dari Northwestern University. Ia juga mengikuti program di Harvard JF Kennedy School of Government.
Karier Anindya dimulai sebagai analis keuangan di Solomon Brothers Inc New York, setelah lulus kuliah. Ia kemudian bergabung dengan Bakrie Group, menjadi Deputi COO dan Direktur Pelaksana PT Bakrie & Brothers Tbk.
Pada 2001, ia menjabat COO Capital Managers Asia Pte Ltd di Singapura, lalu mengembangkan bisnis telekomunikasi di PT Bakrie Telecom Tbk (Esia). Ia mendirikan Visi Media Asia (VIVA) Group, yang mengelola TVOne, ANTV, dan portal VIVA.co.id, dan menjabat sebagai CEO sejak 2014.
Saat ini, ia adalah CEO Bakrie & Brothers (BNBR), konglomerasi dengan minat di infrastruktur, kendaraan listrik (melalui VKTR Teknologi Mobilitas, mitra BYD untuk bus listrik), pertambangan, minyak & gas, energi terbarukan, properti, dan perkebunan.
Ia juga menjabat President Director PT Bakrie Global Ventura sejak 2012, President Commissioner PT Intermedia Capital Tbk sejak 2013, dan Commissioner PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk sejak 2012.
Pada 2024-2029, ia terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia melalui Munaslub, menggantikan Arsjad Rasjid, dan Chairman ASEAN-BAC sejak 2024. Ia juga Chairman ABAC Indonesia sejak 2009 dan Governor World Economic Forum untuk Automotive and New Mobility. Sebagai filantropis, ia mendirikan Bakrie Center Foundation untuk beasiswa dan pelatihan kepemimpinan pemuda.
Anindya dikenal sebagai penerus Bakrie Group, yang didirikan pada 1942, dan aktif dalam transisi energi hijau serta hubungan ekonomi internasional.
