Polhum

Ini 3 Calon Potensial Menteri BUMN Pengganti Erick Thohir

Peran Mereka Saat Pilpres 2024

Pilpres 2024 di Indonesia mempertemukan tiga pasangan calon: Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Prabowo-Gibran memenangkan pemilu dengan suara terbanyak berdasarkan penetapan KPU pada April 2024, dan Prabowo dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024.

Peran Rosan Roeslani 

Pilpres 2024 di Indonesia dimenangkan oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang ditetapkan oleh KPU pada April 2024 dan dilantik pada 20 Oktober 2024. 

Rosan Roeslani memainkan peran krusial di kubu Prabowo-Gibran sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang ditunjuk pada Oktober 2023. 

Sebagai ketua TKN, ia bertanggung jawab atas strategi kampanye nasional, penggalangan dukungan dari kalangan pengusaha, swasta, dan internasional, serta koordinasi gotong royong antarpartai pendukung seperti Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, dan PSI. 

Pengalaman diplomatiknya sebagai mantan Dubes RI ke AS membantu dalam membangun narasi kampanye yang menarik investor asing dan menekankan visi ekonomi Prabowo, seperti hilirisasi dan pertumbuhan 8%. Ia juga memimpin pembentukan relawan dan tim sukses di tingkat nasional, termasuk deklarasi di depan ribuan pendukung di Gelora Bung Karno.

Peran ini membuat Rosan mundur dari jabatan Wakil Menteri BUMN pada Juli 2023 untuk menghindari konflik kepentingan. Dukungannya terhadap Prabowo bersifat pribadi dan profesional, memanfaatkan jaringan Kadin dan bisnisnya untuk memobilisasi sumber daya. 

Pasca-Pilpres, kontribusinya diakui dengan penunjukan di kabinet Prabowo, termasuk sebagai CEO Danantara pada Februari 2025, yang mencerminkan kepercayaan atas perannya dalam kemenangan Pilpres. 

Namun, ada kontroversi seperti laporan pribadinya terhadap Connie Rahakundini Bakrie atas tuduhan hoaks bahwa Prabowo hanya akan menjabat dua tahun sebelum digantikan Gibran, yang diklaim tidak terkait tugas TKN. 

Secara keseluruhan, peran Rosan membantu memperkuat citra Prabowo sebagai kandidat pro-bisnis dan pro-investasi, berkontribusi pada kemenangan dengan suara mayoritas.

Peran Arsjad Rasjid

Arsjad Rasjid memiliki peran signifikan di kubu oposisi Prabowo, yaitu sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Ia ditunjuk pada 4 September 2023 oleh koalisi partai pendukung Ganjar (termasuk PDIP). 

Sebagai Ketua TPN, Arsjad bertanggung jawab atas strategi kampanye, penggalangan dukungan, dan koordinasi gotong royong untuk memenangkan Ganjar-Mahfud, dengan fokus pada visi Indonesia Emas yang sejahtera dan berkeadilan. 

Ia mengajak masyarakat, termasuk Ormas seperti FKLPDK yang sempat pindah dari Prabowo, untuk mendukung pasangan nomor urut 3. Meskipun demikian, Arsjad tidak secara pribadi mendukung Prabowo; sebaliknya, ia berada di kubu lawan. 

Setelah Pilpres, sebagai Ketua Kadin (hingga 2024), ia memuji langkah Prabowo sebagai Presiden, seperti lawatan luar negeri yang mendatangkan investasi US$18,5 miliar pada November 2024, dan menekankan peran swasta dalam target pertumbuhan ekonomi 8%. 

Kini sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, ia tetap mendukung agenda ekonomi pemerintahan Prabowo secara profesional, meskipun ada kontroversi internal Kadin terkait pergantian kepemimpinan pasca-Pilpres.

Peran Anindya Novyan Bakrie

Anindya Bakrie secara eksplisit mendukung Prabowo Subianto selama Pilpres 2024, bersama ayahnya Aburizal Bakrie. Dukungan ini mencakup finansial, relasi bisnis, dan politik dari keluarga Bakrie, yang secara historis dekat dengan Prabowo (Aburizal pernah menjadi Ketua Umum Golkar, partai pendukung Prabowo). 

Peran spesifik Anindya tidak disebutkan sebagai ketua tim kampanye, tetapi sebagai tokoh Kadin dan pengusaha, ia mewakili suara swasta yang mendukung visi Prabowo-Gibran, termasuk transisi energi dan pertumbuhan ekonomi. 

Pasca-Pilpres, dukungannya semakin kuat: Ia terpilih sebagai Ketua Umum Kadin 2024-2029 melalui Munaslub pada 14 September 2024, yang disebut sebagai respons terhadap perubahan politik usai Pilpres. 

Pelantikannya pada 16 Januari 2025 dihadiri Prabowo dan 26 menteri Kabinet Merah Putih, menandakan sinergi Kadin dengan pemerintahan. Anindya menegaskan Kadin siap menjadi mitra strategis untuk target 8% pertumbuhan ekonomi, termasuk program prioritas 2026 dan kolaborasi dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara ( Danantara). 

Ia juga mendukung kabinet gemuk Prabowo sebagai penguatan "lini kesebelasan" untuk efektivitas, dan berencana audiensi dengan Prabowo untuk program seperti APEC dan G20. Pergantiannya dari Arsjad (pendukung Ganjar) ke Anindya mencerminkan penyesuaian Kadin dengan pemerintahan baru.(*)