UNHAS.TV - Di tengah derasnya arus media digital, Televisi Republik Indonesia (TVRI) sebagai salah satu lembaga penyiaran publik tertua di Indonesia terus berupaya beradaptasi agar tetap relevan dan dipercaya masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh Kepala TVRI Stasiun Sulawesi Selatan (Sulsel), Drs Andi Fachruddin MSi, saat menjadi narasumber dalam program Unhas Figure.
Andi Fachruddin menceritakan perjalanan kariernya sejak menjadi mahasiswa hingga kini memimpin lembaga penyiaran publik di Sulsel. Ia mengaku, sejak muda sudah memiliki ketertarikan terhadap dunia jurnalistik dan menulis.
“Saya dulu sebenarnya bercita-cita menjadi anggota TNI. Tapi takdir membawa saya menjadi jurnalis. Dunia jurnalistik membuat saya bisa mengenal banyak hal dan bahkan berkesempatan belajar ke luar negeri,” ungkapnya.
Berangkat dari kegemarannya menulis, Andi Fachruddin mengaku pernah terlibat langsung dalam penyusunan sejumlah peraturan pemerintah yang ditandatangani Presiden Joko Widodo. Menurutnya, pengalaman itu menjadi kebanggaan tersendiri dan menjadi pijakan penting dalam kariernya.
“Dari menulis hingga membuat kebijakan yang ditandatangani presiden, itu pengalaman luar biasa yang mengantarkan saya menjadi pimpinan hingga saat ini,” tuturnya.
.webp)
LAYANAN DIGITAL. Kepala TVRI Stasiun Sulawesi Selatan (Sulsel), Drs Andi Fachruddin MSi, saat menjadi narasumber dalam program Unhas Figure, 15 Oktober 2025 lalu. Fachruddin mengenalkan inovasi TVRI Sulsel dalam dunia digital dengan menghadirkan platform LANTARA. (dok unhas.tv)
Bagi Andi Fachruddin, TVRI bukan sekadar tempat bekerja, melainkan wadah pengabdian untuk bangsa. Ia menegaskan, setiap pegawai TVRI digaji oleh rakyat, sehingga harus bekerja dengan niat tulus untuk melayani publik.
“TVRI ini milik bangsa Indonesia. Jadi kami harus bekerja sebaik-baiknya, dengan jujur dan penuh tanggung jawab,” katanya.
Salah satu bentuk nyata inovasi TVRI Sulsel adalah peluncuran LANTARA (Layanan Andalan Nusantara), sebuah platform digital yang dapat diakses melalui www.tvrisulsel.id.
Platform ini memuat tujuh layanan digital yang memungkinkan masyarakat berinteraksi langsung dengan TVRI tanpa harus datang ke kantor.
“Melalui LANTARA, masyarakat bisa mengakses layanan penyiaran, produksi, pelatihan, hingga pengaduan langsung hanya lewat ponsel. Jadi cukup ketik www.tvrisulsel.id, semua layanan tersedia di satu genggaman,” jelas Fachruddin.
Tujuh layanan yang dimaksudkan Fachruddin adalah; Produksi dan Penyiaran Digital Terintegrasi, Creative Hubs dan Film Pendek, Informasi dan Kemitraan, Video Streaming, Interaksi Audiens dengan Program TVRI, Edukasi dan Pelatihan, dan Layanan Pengaduan Publik.
“Program Creative Hubs bahkan memberi kesempatan bagi masyarakat dan mahasiswa, termasuk dari Unhas, untuk berkarya di bidang kreatif dan film pendek,” tambahnya.
Meski banyak kemajuan, Andi Fachruddin tak menampik adanya tantangan besar dalam transformasi digital, terutama pada sumber daya manusia (SDM).
“Semua karyawan harus punya mindset digital. Bukan hanya orang IT, tapi semua harus mau berubah, berkolaborasi, dan terus belajar. Ini yang terus saya tekankan melalui kegiatan coffee morning dan pelatihan internal,” ucapnya.
Katanya, TVRI terus memperkuat infrastruktur digital, termasuk penggunaan server besar untuk menyimpan arsip siaran sejak tahun 1970-an.
Dirinya juga membuka peluang kolaborasi antara TVRI Sulsel dengan Unhas TV serta dunia akademik. Mahasiswa dapat melakukan magang, penelitian, maupun produksi bersama untuk meningkatkan kompetensi di dunia penyiaran.
“TVRI membuka pintu selebar-lebarnya untuk mahasiswa yang ingin belajar dan berkontribusi. Kami ingin menjadi ruang kolaborasi bagi generasi muda,” ajaknya dengan penuh semangat.
“To show the audience what has never been seen. Tunjukkanlah kepada khalayak apa yang belum pernah mereka lihat. Itulah esensi seorang jurnalis sejati,” tutup Fachruddin dengan mengutip pesan gurunya, asal Jepang.
(Zulkarnaen Jumar Taufik / Unhas.TV)