Lifestyle
News
Travel

Jejak Orang Bugis di Rumah Si Pitung

Rumah-rumah tradisional khas orang Sulawesi semuanya terbuat dari kayu. Letaknya selalu di pesisir. Kata seorang kawan, posisi rumah panggung untuk mengantisipasi pasang naik air laut. Di pesisir Sulawesi, kolong rumah di pesisir digunakan untuk menyimpan perahu, jala, jaring, hingga menjadi tempat peralatan bagi nelayan.

Saya tertarik dengan sosok Si Pitung. Semasa kecil, saya menonton film laga mengenai Si Pitung yang diperankan aktor Dicky Zulkarnaen. Si Pitung adalah sosok jagoan yang sangat populer di masyarakat Betawi. Dia merampok harta orang Belanda dan orang-orang kaya Batavia kemudian membagi-bagikan rampasan itu kepada rakyat kecil.

Saya masih ingat persis di satu adegan ketika orang Belanda datang mencari Si Pitung di satu rumah. Karena tak sempat lari, Si Pitung lalu berubah menjadi ayam sehingga lolos dari orang Belanda itu. Pitungbukan hanya lihai bersilat, tapi juga lihai merapal mantra.

Si Pitung kalah karena seorang jagoan lokal disewa Belanda untuk mencuri jimatnya. Saat itulah semua kesaktiannya hilang. Badannya ditembus peluru emas milik kompeni hingga akhirnya tewas diterjang peluru.

Dalam beberapa literatur, Si Pitung digambarkan sebagai bandit sosial pada abad ke-19. Dia seperti Robin Hood yang mengambil harta orang kaya kemudian mengembalikannya pada orang miskin. Orang Betawi melihatnya sebagai pahlawan, sementara Belanda menganggapnya sebagai pengacau keamanan. Entah mana yang benar.

Sosok lain di Nusantara yang seperti Si Pitung adalah I Tolok Daeng Magassing, seseorang yang disebut sebagai bandit sosial asal Makassar. Dia juga merampok orang Belanda, lalu membagikan hasil jarahan itu ke rakyat kecil. Keperkasaannya menjadi legenda yang selalu dituturkan.

Hingga kini jejaknya masih terasa. Saat orang Makassar nonton film laga, biasanya orang akan selalu bertanya “Siapa tolok-nya?” Maksudnya siapa sosok jagoan di situ. Kata Tolok ini mengacu pada I Tolok Daeng Magassing.

Tradisi lisan mengisahkan nama asli Si Pitung adalah Salihoen. Ada juga yang menyebut namanya Ahmad Nitikusumah. Dia belajar silat di perguruan “Pituan Pitulung” yang bermakna tujuh sekawan, pimpinan Hadji Naipin. Terdapat banyak versi tentang Si Pitung. Umumnya melihat dia sebagai sosok yang melawan Belanda, serta digambarkan sebagai Muslim yang saleh dan alim.

***

Mengapa rumah si Pitung adalah rumah etnik Bugis? Apakah Si Pitung punya kaitan dengan Bugis?

“Rumah ini sebenarnya bukan rumah Si Pitung. Ini rumah yang pernah disinggahi dan ditinggali Si Pitung pada tahun 1890-an. Rumah ini milik Haji Safiuddin, seorang juragan tambak ikan asal Bugis,” kata seorang bapak tua yang datang ketika melihat saya sedang memotret.

Bapak ini tidak tahu persis mengapa Si Pitung datang ke rumah itu. “Saya juga tidak tahu persis, apakah Si Pitung datang ke sini setelah merampok atau saat bersembunyi dari kejaran pemerintah Belanda,” katanya lagi.

HALAMAN SELANJUTNYA -->

>> Baca Selanjutnya