Sport

Kejuaraan Sepak Bola Unhas Cup 2025 Segera Digelar, 12 Tim Ikuti Technical Meeting

MAKASSAR, UNHAS.TV - Unit Kegiatan Mahasiswa Sepak Bola Universitas Hasanuddin (UKM Sepak Bola Unhas) menggelar technical meeting atau pertemuan teknis dengan perwakilan 12 tim peserta sebagai bagian dari persiapan menuju gelaran Unhas Cup 2025, Jumat (2/5/2025).

Turnamen sepak bola antarfakultas di Unhas ini akan digelar mulai 5 Mei hingga 10 Mei 2025, di Lapangan Sepak Bola, Kampus Unhas Tamalanrea, Kota Makassar.

Pertemuan teknis ini menjadi momen penting untuk menyepakati seluruh aturan pertandingan yang akan diterapkan selama turnamen berlangsung. 

Beberapa poin penting menjadi fokus pembahasan, termasuk sistem pertandingan dan regulasi keikutsertaan pemain.

“Technical meeting hari ini kita membahas aturan yang akan berlaku di Unhas Cup 2025 nanti yang harus disepakati peserta,” ujar Koordinator acara Unhas Cup 2025 Muh Mustafa Mulasadra.

Katanya, turnamen tahun ini menggunakan format grup. Kedua belas tim akan dibagi ke dalam empat grup, masing-masing terdiri dari tiga tim. 

Format Grup Sistem Turnamen

Dari tiap grup, dua tim terbaik yakni juara grup dan runner-up akan melaju ke babak delapan besar, dilanjutkan dengan semifinal, dan kemudian grand final.

“Jadi setelah babak grup, akan ada delapan tim yang bertanding lagi di fase gugur, hingga akhirnya tersisa dua tim di grand final,” jelasnya.

“Turnamen ini akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp10 juta, yang akan dibagi untuk juara 1, 2, dan 3,” tambah Kevin, sapaannya.

Turnamen sepak bola antar fakultas ini sudah lama menjadi ajang bergengsi di lingkungan kampus Unhas, meski mengalami perubahan nama dari waktu ke waktu.

“Unhas Cup itu diadakan sudah lama sekali hanya saja namanya berubah-ubah. Di tahun 2018 itu namanya Liga Bola,” katanya.

Tahun ini, panitia ingin memastikan pelaksanaan turnamen berlangsung lebih tertib, khususnya terkait validitas pemain.

Salah satu aturan yang mendapat perhatian khusus adalah ketentuan bahwa peserta yang sudah menjalani seminar hasil atau yudisium tidak diperkenankan mengikuti turnamen.

“Kita pernah kecolongan sebelumnya, jadi tahun ini kita perketat. Mahasiswa yang sudah seminar hasil atau yudisium tidak boleh lagi mendaftar,” tegasnya.

Langkah ini diambil demi menjaga semangat fair play dan keadilan antar tim. Selain itu, kejelasan status pemain juga menjadi aspek penting untuk menghindari protes atau konflik saat turnamen berlangsung.

(Zulkarnaen Jumar Taufik / Rahma Humairah / Unhas.TV)