UNHAS.TV - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA) baru-baru ini telah mengumumkan bahwa mereka akan memberikan peringatan tepat 30 menit sebelum kiamat terjadi.
Sontak saja, pernyataan dari badan independen Pemerintah Federal AS yang bertanggung jawab atas program luar angkasa serta peneilitian terkait tersebut membuat heboh dunia.
NASA yang didirikan pada tahun 1958 ini, berfokus pada ilmu pengetahuan pada pemahaman yang lebih baik tentang Bumi melalui Earth Observing System.
Dengan menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), NASA mengembangkan AI untuk memprediksi fenomena antariksa yang akan terjadi di masa depan.
Salah satu prediksi yang diteliti adalah terkait akan diumumkannya peringatan ’kiamat’ 30 menit sebelum tragedi itu terjadi di Bumi.
Dilansir dari CNBC Indonesia, diketahui NASA juga tengah mengembangkan model AI untuk memprediksi badai matahari dahsyat.
Prediksi ini akan mendeteksi lebih awal dan memberikan peringatan dini sebelum fenomena besar atau hal-hal yang dideteksi akan menghancurkan wilayah tertentu.
Pendeteksian ini dilihat dari bentuk cahaya yang dapat bergerak melalui meterial yang disemburkan oleh matahari saat badai sedang berlangsung.
Adapun data-data yang didapatkan oleh NASA berasal dari beberapa jumlah satelit, seperti ACE, WIND, IMP-8, dan Geotail. Yang memberikan data terkait pengetahuan secara presisi kapan badai matahari akan terjadi dan dampak apa yang akan ditimbulkan.
>> Baca Selanjutnya