
Monte Wooden, pria berusia 71 tahun, adalah salah satu contoh nyata bagaimana Lp(a) dapat menjadi ancaman tersembunyi serangan jantung. Ini berpose di rumahnya di Redding, California, 28 Maret 2025. Credit: Max Whittaker/The New York Times.
Kisah Nyata: Harapan dari Obat Baru
Monte Wooden, pria berusia 71 tahun, adalah salah satu contoh nyata bagaimana Lp(a) dapat menjadi ancaman tersembunyi. Pada tahun 2006, ia mengalami serangan jantung meskipun tidak memiliki tekanan darah tinggi dan bukan perokok. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ternyata kadar Lp(a)-nya berada di angka 400, jauh di atas batas normal yang hanya 75 (The New York Times, 31/3).
Wooden kemudian mengikuti uji klinis untuk obat penurun Lp(a) dan merasakan perubahan drastis. Namun, ketika uji coba berakhir dan ia tidak lagi mengonsumsi obat tersebut, gejala kembali muncul. Ia akhirnya harus menjalani operasi bypass jantung empat kali lipat untuk menyelamatkan nyawanya.
Kasus seperti Wooden semakin memperkuat dugaan bahwa obat-obatan penurun Lp(a) dapat menjadi solusi revolusioner dalam mencegah penyakit jantung di masa depan.
Masa Depan Pengobatan Penyakit Jantung
Jika hasil penelitian lebih lanjut membuktikan bahwa penurunan kadar Lp(a) dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke secara signifikan, maka Lepodisiran berpotensi menjadi terobosan besar dalam dunia kardiologi. Dengan semakin banyaknya orang yang sadar akan pentingnya faktor risiko ini, diharapkan skrining Lp(a) menjadi bagian rutin dari pemeriksaan kesehatan di seluruh dunia.
Sementara itu,BBC Health (30/3) melaporkan bahwa para ilmuwan terus bekerja untuk memastikan bahwa obat ini dapat segera tersedia bagi mereka yang paling membutuhkannya. Harapan kini tertuju pada hasil uji klinis mendatang, yang dapat membuka era baru dalam pencegahan penyakit jantung dan menyelamatkan jutaan nyawa di masa depan (BBC Health).(*)