Program

Life After Graduation, Jejak 2 Alumni Unhas Ini Menapaki Dunia Setelah Wisuda




Nurvairah Dwi Febrianingsih SH Lulusan Terbaik FH Unhas Periode April 2025. (dok unhas.tv)


Kisah dua alumni ini menjadi gambaran nyata bahwa tidak ada satu jalan tunggal menuju masa depan yang cerah atau lebih baik.

Ada yang memilih langsung bekerja, ada yang menunda demi studi, dan ada pula yang mencoba keduanya sekaligus. Dunia pasca kampus adalah lanskap luas yang menuntut keberanian menavigasi ketidakpastian.

Di tengah gempuran tuntutan zaman, generasi muda seperti Sartika dan Nurvairah menyadari bahwa lulusan perguruan tinggi bukan lagi cukup dengan prestasi akademik. Mereka harus tangguh secara mental, mampu berkomunikasi lintas disiplin, dan terbuka terhadap pembelajaran berkelanjutan.

Menurut mereka, modal terbesar dari masa kuliah bukan hanya ilmu di ruang kelas, tetapi juga pengalaman organisasi, relasi sosial, dan pola pikir kritis. “Kampus memberi ruang untuk tumbuh, dan sekarang saatnya kami menguji semua itu di dunia nyata,” kata Sartika.

Bagi Nurvairah, bekal hukum yang ia pelajari tidak hanya berlaku di ruang sidang, tapi juga dalam menyikapi dinamika sosial yang kompleks. “Ilmu itu fleksibel. Yang penting tahu bagaimana menyesuaikannya,” katanya.

Keduanya sepakat bahwa alumni Unhas harus mampu menunjukkan kualitasnya di berbagai bidang. “Jangan ragu untuk keluar dari zona nyaman. Dunia ini luas, dan kita harus siap bersaing,” ujar Nurvairah.

Sementara Sartika percaya bahwa setiap orang punya waktu dan ritme masing-masing. “Yang penting adalah konsisten. Mau cepat atau lambat, asal tidak berhenti belajar,” tuturnya.

Dengan semangat seperti itu, tidak mengherankan jika para alumni Unhas terus menorehkan jejak di berbagai sektor. Dari pertanian hingga hukum, dari sains hingga budaya, lulusan kampus merah ini hadir bukan sekadar sebagai pekerja, tapi sebagai pembawa perubahan.

Kini, keduanya sedang berada di ambang gerbang kehidupan yang lebih luas. Dunia kerja dan studi lanjut menanti dengan segala dinamikanya.

Namun, dengan bekal yang mereka kantongi dan visi yang mulai terbentuk, masa depan tak lagi menakutkan, melainkan menggairahkan.

Dua suara, dua jalan, tapi satu semangat. Untuk menjadikan ilmu sebagai alat membangun kehidupan yang lebih baik, tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk masyarakat.

Dari lorong kampus ke ruang-ruang kerja dan ruang-ruang kuliah yang lebih tinggi, alumni Unhas siap melangkah. Karena sejatinya, wisuda hanyalah upacara. Yang sungguh penting adalah apa yang dilakukan setelahnya.

(Aminah Rahma Ahmad / Unhas.TV)