Ekonomi

McDonald's Gerah dengan Boikot Produk Israel

BOIKOT - Restoran McDonald's di Israel ikut terdampak gerakan boikot produk yang terkait Israel, (Wikipedia)

MAKASSAR, UNHAS.TV - Gerakan boikot terhadap sejumlah produk dan jasa yang terkait dengan Israel, ternyata punya dampak buruk. Penjualan produk tersebut menurun drastis dan akan terus menurun jika tidak ada tindakan penyelamatan.

Salah satunya dirasakan oleh manajemen restoran siap saji McDonald's. McDonald's merencanakan untuk membeli kembali saham pemilik waralaba McDonald's di Israel sehubungan penjualan McDonald's di Israel menurun drastis.

Hampir seluruh restoran McDonald's dimiliki oleh perusahaan lain atau pengusaha lain melalui pola waralaba (franchise). Khusus di Israel, restoran-restoran McDonald's dimliliki oleh Omri Padan, pemilik perusahaan Alonyal yang mengoperasikan sejumlah restoran McDonald's di Israel selama 30 tahun.

Gerakan boikot ini muncul setelah Omri Padan menawarkan ribuan paket makan gratis kepada tentara Israel setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Padan bukan sekali itu saja membuat kontroversi yang membuat citra McDonald's jatuh.

Sebagaimana dikutip dari BBC, McDonald's menyebutkan, gara-gara boikot yang menjalar ke seluruh dunia, bisnis McDonald's di Timur Tengah, China, dan India, hanya tumbuh 0.7 persen dan triwulan keempat tahun 2003. Angka ini jauh dari rencana manajemen.

Kepala Eksekutif McDonald's Chris Kempczinski menyebut, boikot itu adalah hasil dari "misinformation" dan menyebabkan dampak ke lebih dari 40 ribu restoran McDonald's di seluruh dunia, 5 persen di antaranya ada di Timur Tengah.

Chris Kempczinski berharap dengan pembelian kembali saham McDonald's dari tangan Omri Padan, reputasi McDonald's di Israel akan kembali baik. Apalagi pemilik restoran McDonald's di seluruh dunia umumnya dimiliki pengusaha setempat.(amir pr)