MAKASSAR, UNHAS.TV - Sepeda motor listrik yang bertenaga surya berhasil menyelesaikan perjalanan sejauh 6.000 kilometer dari Nairobi, Kenya, ke Stellenbosch, Afrika Selatan. Sepeda motor buatan produsen Raoam (Swedia-Kenya) itu menyelesaikan perjalanan jauh itu dalam 17 hari.
Capaian ini belum bisa melampaui rekor dunia untuk perjalanan sepeda motor listrik terpanjang sejauh 25.000 kilometer yang ditempuh selama 42 hari di AS.
Namun, Roam yakin capaian mereka makin menegaskan bahwa energi terbarukan layak untuk jarak jauh bahkan di daerah terpencil dengan infrastruktur pengisian daya yang buruk.
Motor ini menggunakan panel surya yang terus menyerap energi dari matahari untuk mengisi baterai selama perjalanan. Pada saat yang bersamaan, kendaraan pendukung menyediakan baterai lain sehingga motor hanya berhenti sesaat untuk menganti dengan baterai yang telah terisi penuh.
Pada satu kali pemakaian baterai, sepeda motor Roam Air berhasil memecahkan rekor jarak tempuh sejauh 113 kilometer.
Pembuktian kemampuan sepeda motor bertenaga surya ini dilakukan oleh Masa Kituyi bersama dengan Stephan Lacock, mahasiswa pascasarjana di Universitas Stellenbosch. Juga ada dua rekan lain yang mendukung perjalanan itu.
Rekan Masa Kituyi menaiki mobil sambil membawa panel surya dan bergerak sehari sebelumnya untuk mengisi baterai. Jadi ketika baterai di sepeda motor itu habis, rekan Masa Kituyi sudah siap dengan baterai terisi penuh.
Masa Kituyi mengendarai sepeda motor itu sejak 29 September, melewati Tanzania, Malawi, Zambia, dan Botswana, sebelum tiba di Stellenbosch pada 16 Oktober.
Tim tersebut berkendara di sepanjang jalan raya dan jalur tanah, berhenti di Air Terjun Victoria dan Sungai Chobe, tempat mereka berkemah di bawah bintang-bintang dan di antara kuda nil.
Rata-rata tim menempuh jarak sekitar 400 kilometer per hari dengan sekitar 80 kilometer per baterai. Menurut mereka, tantangan terbesar adalah cuaca ketika cahaya matahari tidak cukup memasok energi ke baterai.(*)