Mahasiswa

Murid SDN 10 Bangkala Belajar Kelola Sampah Lewat Ecobrick Bersama Mahasiswa FKM Unhas

pbl

JENEPONTO, UNHAS.TV – Siang itu, suasana di SDN 10 Bangkala agak berbeda dari biasanya. Sekitar pukul 4 sore, beberapa mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) datang untuk mengevaluasi program pelatihan pembuatan ecobrick yang sebelumnya sudah mereka berikan kepada murid kelas 4 dan 5. Kegiatan ini berlangsung hingga setengah enam sore dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran murid tentang pentingnya mengelola sampah, terutama sampah anorganik, sekaligus mengajak mereka berkreasi.

Program ini digagas oleh Posko 22 Praktik Belajar Lapangan (PBL) III FKM Unhas. Ada enam mahasiswa yang terlibat, mereka berasal dari berbagai departemen seperti Administrasi Kebijakan Kesehatan, Promosi Kesehatan, Epidemiologi, Manajemen Rumah Sakit, serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Mereka didampingi oleh Safrullah, S.Gz., MPH., selaku dosen pembimbing. Program ini juga didukung penuh oleh Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, serta Pengelola PBL, Arif Anwar.

Antusiasme Murid dan Hasil Nyata

Dari hasil evaluasi, pelatihan pembuatan ecobrick di SDN 10 Bangkala berjalan dengan baik. Murid kelas 4 dan 5 tampak sangat antusias. Dengan cara yang menyenangkan, mereka tidak hanya belajar tentang bahaya sampah plastik dan pentingnya pengelolaan limbah, tetapi juga langsung mempraktikkan cara membuat ecobrick. Ecobrick yang terkumpul kemudian dirakit menjadi sebuah meja yang bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar sehari-hari di sekolah.

Kegiatan semacam ini ikut mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Misalnya, terkait dengan Tujuan 11 tentang Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, program ini mendorong solusi lokal untuk pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Selain itu, ini juga sejalan dengan Tujuan 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, karena mengajarkan praktik daur ulang dan pemanfaatan kembali limbah plastik. Dampaknya juga menyentuh Tujuan 13, yaitu Penanganan Perubahan Iklim, dengan mengurangi potensi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik yang tidak terkelola.

Mahasiswa Posko 22 FKM Unhas berfoto bersama siswa-siswi SDN 10 Bangkala usai kegiatan evaluasi pelatihan pembuatan ecobrick. Di tengah mereka tampak hasil karya ecobrick yang berhasil dirakit menjadi meja. Kredit: FKM Unhas.
Mahasiswa Posko 22 FKM Unhas berfoto bersama siswa-siswi SDN 10 Bangkala usai kegiatan evaluasi pelatihan pembuatan ecobrick. Di tengah mereka tampak hasil karya ecobrick yang berhasil dirakit menjadi meja. Kredit: FKM Unhas.


Harapan untuk Masa Depan

Sebagai langkah lanjutan, tim Posko 22 menyarankan agar pelatihan ecobrick bisa menjadi program rutin di sekolah dasar lainnya. Mereka juga berharap ada pengembangan produk ecobrick yang lebih bervariasi dan bermanfaat di masa depan.

Edukasi yang terus-menerus dinilai penting untuk membentuk generasi muda yang lebih sadar lingkungan, kreatif, dan bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan serta kelestarian alam. Dengan berakhirnya kegiatan ini, tim Posko 22 berharap bahwa langkah kecil ini bisa menjadi awal dari perubahan yang lebih besar menuju lingkungan sekolah yang lebih bersih, sehat, dan bermanfaat.(*)