News
Saintek

Otak Anak Aktif Lebih Cepat dengan Kebiasaan Mengunyah, Ini Faktanya?

UNHAS.TV - Tidak banyak orang tua yang menyadari bahwa kebiasaan sederhana seperti mengunyah dapat memberikan dampak besar pada perkembangan otak anak.

Temuan ini disampaikan Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Unhas Prof Dr drg Muh Harun Achmad MKes SpKGA Subsp.KKA(K), FSASS, dalam kegiatan edukasi kesehatan gigi dan mulut di lantai 2 Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Hasanuddin (Unhas), beberapa waktu lalu.

Menurut aktivitas mengunyah bukan hanya membantu proses pencernaan, tetapi juga merangsang pusat-pusat saraf di otak yang berhubungan dengan memori, perhatian, serta koordinasi motorik halus.

“Proses pengunyahan yang baik dapat meningkatkan stimulasi neuromuskular di area hipokampus dan prefrontal korteks, dua bagian otak yang sangat penting dalam menerima informasi dan mengolah memori,” jelasnya.

Ia menambahkan, saat anak mengunyah dengan baik, otak memproduksi protein penting bernama PTPIP51 (Protein Tyrosine Phosphatase Interacting Protein 51) yang berperan dalam pembentukan memori dan peningkatan kemampuan kognitif.

“Protein ini memungkinkan otak untuk menerima, menganalisis, dan menghasilkan respon yang lebih optimal,” ujarnya dalam sesi wawancara.

Mengunyah sering dianggap sekadar aktivitas fisik untuk melumat makanan. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa proses ini meningkatkan aliran darah, suplai oksigen, dan glukosa ke otak—faktor penting yang dibutuhkan sel-sel otak agar bekerja optimal.

Anak-anak yang memiliki fungsi kunyah baik cenderung menunjukkan konsentrasi lebih tinggi, belajar lebih cepat, dan memiliki respons kognitif yang lebih baik dibandingkan anak dengan fungsi kunyah terganggu.

Kondisi gigi dan rahang sangat memengaruhi kemampuan ini. Jika terdapat masalah seperti maloklusi atau susunan gigi tidak sejajar, proses mengunyah menjadi tidak maksimal, sehingga stimulasi positif ke otak juga berkurang. Oleh karena itu, kesehatan gigi anak harus dijaga sejak dini.

Peran Orang Tua dalam Fungsi Kunyah Anak

Prof. Harun menegaskan pentingnya perhatian orang tua dalam mendukung fungsi kunyah anak. “Mengunyah bukan sekadar rutinitas, melainkan gerbang awal untuk stimulasi kecerdasan. Butuh perhatian orang tua,” tegasnya.

Mulai dari memberikan makanan dengan tekstur sesuai usia, memastikan tumbuh kembang gigi berjalan baik, hingga melakukan pemeriksaan gigi secara rutin ke dokter gigi anak.

Selain itu, orang tua disarankan tidak terburu-buru memberikan makanan yang terlalu lunak dalam jangka panjang. Tekstur makanan yang tepat membantu anak melatih kekuatan rahang dan memperbaiki pola kunyah secara alami.

Sebuah studi yang diterbitkan di British Journal of Psychology menemukan bahwa mengunyah permen karet dapat meningkatkan fokus dan kewaspadaan dalam jangka pendek.

Aktivitas ini, meski sederhana, mampu meningkatkan aliran darah ke otak dan menstimulasi area kognitif yang berhubungan dengan konsentrasi. Walau demikian, para ahli tetap menyarankan mengunyah makanan sehat sebagai cara utama melatih fungsi kunyah secara optimal.

Mengunyah ternyata menyimpan manfaat besar untuk perkembangan otak anak. Lebih dari sekadar rutinitas saat makan, aktivitas ini menjadi stimulasi alami yang memengaruhi kemampuan belajar, daya ingat, dan kesiapan anak menghadapi tantangan akademik di masa depan.

Dengan perhatian orang tua dan pemeliharaan kesehatan gigi yang tepat, kebiasaan mengunyah dapat menjadi kunci tumbuh kembang anak yang lebih cerdas.

(Venny Septiani Semuel / Unhas.TV)