MAKASSAR, UNHAS.TV - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kembali menunjukkan komitmennya dalam misi kemanusiaan.
Setelah musibah banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera, Pemprov Sulsel tidak hanya mengirimkan bantuan keuangan tanggap darurat, tetapi juga mengerahkan tim medis yang menembus daerah terisolir untuk memberikan pelayanan kepada korban.
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, mengungkapkan bahwa bantuan keuangan senilai Rp1,5 miliar telah disalurkan untuk tiga provinsi yang terdampak bencana hidrometeorologi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Setiap provinsi menerima bantuan sebesar Rp500 juta melalui skema bantuan keuangan khusus tanggap darurat.
"Bantuan ini diharapkan dapat digunakan langsung oleh pemerintah daerah setempat untuk mempercepat penanganan darurat dan pemulihan awal di lokasi bencana," ujar Andi Sudirman dalam keterangannya.
Bantuan ini juga dimaksudkan untuk mempercepat proses pemulihan di wilayah-wilayah yang sangat membutuhkan bantuan pasca-bencana.
Selain bantuan keuangan, Pemprov Sulsel juga mengirimkan tim medis dan tim kedaruratan. Tim ini telah aktif memberikan pelayanan kepada korban di ketiga provinsi yang terdampak bencana.
Di Sumatera Utara, tim medis telah melayani 102 pasien di wilayah pengungsian di Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat.
.webp)
Seorang petugas medis Pemprov Sulsel merawat kaki warga terdampak musibah banjir dan longsor di wilayah Sumatera, Selasa (9/12/2025). (dok pemprov sulsel)
Meskipun jalur transportasi terhambat oleh banjir, tim medis tetap berusaha keras memberikan pelayanan terbaik bagi para pengungsi.
Di Sumatera Barat, perjalanan menuju Maninjau menjadi salah satu yang paling ekstrem. Jalan tertutup lumpur dan material longsor memaksa tim medis berjalan kaki sambil membawa peralatan medis.
Namun, meski menghadapi tantangan tersebut, tim berhasil memberikan perawatan kepada 129 pasien di tiga titik pengungsian.
Keluhan yang paling banyak ditemukan di antaranya adalah ISPA, demam, sakit kepala, gangguan pencernaan, hingga low back pain. Tim juga melakukan bedah minor seperti debridement dan perawatan luka.
Operasi debridement adalah prosedur medis untuk membersihkan luka dengan mengangkat jaringan yang mati, rusak, atau terinfeksi.
Sementara itu, di Aceh, tim kesehatan turut menangani kasus-kasus kritis, termasuk amputasi traumatik pada anak serta operasi luka akibat benturan saat banjir.
Keberadaan tim kesehatan Pemprov Sulsel di lokasi bencana menunjukkan kepedulian tinggi masyarakat Sulawesi Selatan terhadap saudara-saudara mereka yang tertimpa musibah.
Gubernur Andi Sudirman Sulaiman menambahkan, "Bantuan ini adalah bentuk simpati dan dukungan kami. Semoga dapat meringankan beban saudara kita yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar."
Ia juga memastikan bahwa tim medis Sulsel akan terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memastikan layanan kesehatan dapat menjangkau wilayah-wilayah yang terisolir.
Kegiatan ini semakin menegaskan komitmen Pemprov Sulsel di bawah kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi untuk selalu hadir dalam misi kemanusiaan, baik di dalam maupun luar provinsi.
(Rahmatia Ardi / Unhas TV)
Seorang petugas medis Pemprov Sulsel memeriksa anak yang terdampak musibah banjir dan longsor di wilayah Sumatera, Selasa (9/12/2025). (dok pemprov sulsel)
-300x188.webp)
-300x183.webp)






