News

Perempuan Korea Menangkan Nobel Kesusasteraan, Hadiahnya Rp 15 Miliar

MAKASSAR, UNHAS.TV - Penghargaan Nobel bidang sastra 2024 diberikan kepada Han Kang, seorang penulis asal Korea Selatan, atas "prosa puitisnya yang intens menghadapi trauma historis dan mengungkap kerapuhan hidup manusia." 

Han (53) memulai kariernya dengan menulis puisi di sebuah majalah Korea Selatan, sebelum memulai prosa pertamany pada tahun 1995 melalui kumpulan cerita pendek. 

Kemudian, ia mulai menulis novel berjudul "The Vegetarian," yang juga merupakan novel pertamanya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. 

Sebagaimana dikutip dri CNN, novel yang memenangkan Penghargaan Internasional Man Booker pada tahun 2016 ini mengisahkan upaya seorang perempuan muda untuk menjalani kehidupan "seperti tumbuhan" setelah mengalami mimpi buruk mengerikan tentang kekejaman manusia. 

Han adalah penulis Korea Selatan pertama yang memenangkan penghargaan sastra, dan perempuan ke-18 dari 117 penghargaan yang diberikan sejak tahun 1901. 

Atas penghargaan tersebut, Han berhak atas uang tunai sebesar 11 juta kronor Swedia atau setara Rp 15 miliar.  

Meskipun banyak tokoh utama dalam karya Han digambarkan sebagai perempuan, namun karya prosanya seringkali diceritakan dari sudut pandang pria.

"The Vegetarian" awalnya ditulis dalam bahasa Korea namun diterjemahkan oleh Deborah Smith kedalam bahasa Inggris. Han menulis novel itu ketika masih berusia 28 tahun. 

Anna-Karin Palm, anggota Komite Nobel untuk sastra, mengatakan pembaca yang belum mengenal karya Han harus mulai dengan membaca "Human Acts." Novel yang terbit tahun 2014 ini menggambarkan Pemberontakan Gwangju tahun 1980, saat lebih dari 100 warga sipil tewas selama demonstrasi pro-demokrasi yang dipimpin oleh mahasiswa di kota Korea Selatan.

"Human Acts" menunjukkan bagaimana "yang hidup dan yang mati selalu saling terkait dan bagaimana trauma semacam ini bertahan selama beberapa generasi.

Sebelum pengumuman, Ellen Mattson, anggota komite Nobel, merinci bagaimana panel juri menetapkan pemilihan pemenang sastra setiap tahun.

"Kami mulai dengan daftar yang sangat panjang sekitar 220 nama," kata Mattson. "Kemudian kami harus menelusuri kumpulan nama yang sangat banyak ini – dan di sana kami memerlukan bantuan para ahli dari berbagai belahan dunia."

Akhirnya, panitia mencapai kumpulan "sekitar 20 nama" yang kemudian dipersempit menjadi daftar pendek berisi lima penulis. "Di situlah pekerjaan sebenarnya dimulai," kata Mattson.(*)