Budaya

Perginya Ksatria Pemilik Tujuh Bola Naga

ilustrasi

Juru Bicara Pemerintah Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan, Akira Toriyama telah memainkan peran yang sangat penting bagi Jepang dengan memperkenalkan kekuatan lunak (soft-power)”Negeri Matahari Terbit” itu. “Karya Tuan Toriyama telah menghasilkan pengakuan luas terhadap konten Jepang di seluruh dunia,” tambah Hayashi.

Duka mendalam dirasakan semua insan komik di sleuruh dunia. Eiichiro Oda, pencipta manga blockbuster One Piece, mengatakan bahwa kehadiran Toriyama seperti ”pohon besar” bagi seniman manga muda. ”Dia menunjukkan kepada kita semua hal yang bisa dilakukan manga, mimpi untuk pergi ke dunia lain,” kata Oda.

“Kematiannya meninggalkan ”lubang yang terlalu besar untuk diisi,” kata lanjutnya.

Senada dengan itu, kreator manga "Naruto" Masashi Kishimoto bercerita bahwa karya-karya Toriyama yakni "Dr. Slump" dan "Dragon Ball" telah menemaninya sejak kecil dan menjadi bagian dari hidupnya.

"Bahkan ketika hal-hal menjadi sulit, 'Dragon Ball' selalu membuat saya melupakan hal itu. Dragon Ball adalah penyelamat bagi anak desa seperti saya," ujar Kishimoto.

Kishimoto memandang Toriyama sebagai seorang mangaka yang menjadi panutannya bahwa dia menyebut Toriyama sebagai "Dewa Manga".

Diketahui, Toriyama memulai karirnya di industri manga pada usia 23 tahun ketika dia mengikuti kontes kreator manga amatir yang digelar Kodansha Weekly Shonen Magazine. Kemudian dia membangun reputasinya melalui serial manga "Dr. Slump" pada 1980.

Pada tahun 1984, Toriyama menciptakan manga "Dragon Ball" yang kemudian berlanjut ke seri "Dragon Ball Z" dan "Dragon Ball Super". Hingga saat ini, "Dragon Ball" menjadi salah satu judul manga terlaris dan paling berpengaruh sepanjang masa.

Manga tersebut menjadi inspirasi bagi komikus Jepang populer lainnya seperti Eiichiro Oda, Tite Kubo, dan Masashi Kishimoto yang masing-masing menjadi pengarang komik "One Piece", "Bleach, dan "Naruto".

HALAMAN SELANJUTNYA -->

>> Baca Selanjutnya