Sementara Sekretaris Departemen Hama & Penyakit Tumbuhan Faperta Unhas, Dr. Sri Nur Amina, SP., M.Si mengatakan tanaman padi memiliki banyak tantangan untuk dibudidayakan.
Salah satunya adalah cuaca apalagi Indonesia diketahui memiliki iklim tropis. Kemudian kehadiran organisme tanaman seperti serangga yang dapat menurunkan produksi padi.
”Harga beras itu naik wajar. Jika beras tidak dijual mahal, petani dapat apa. Sementara mereka menggunakan waktu yang lama (3 bulan) untuk mengurus tanaman, terus pupuknya mahal. Belum lagi pestisida, obat untuk mengendalikan hama dan penyakit,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sri Nur Amina menambahkan bahwa pemerintah harus memperhatikan bagaimana rantai pemasaran berfungsi untuk keuntungan petani. Produk mereka harus dibeli dengan harga yang layak, sehingga mereka tidak semakin miskin.
Selain itu, perlu juga diperhatikan bagaimana memberikan subsidi pupuk apakah benar-benar sampai ke tempat tujuan dan bagaimana regulasinya agar petani mendapatkan subsidi dengan lebih mudah. (*)
Zul/Fauzan