JAKARTA, UNHAS.TV - Presiden Jenderal (Purn) Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan pangkat kehormatan Laksamana TNI kepada Laksamana Madya TNI (Purn) Didit Herdiawan Ashaf, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan (Wamen KP) serta Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa (Pantura).
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi luar biasa Didit dalam pengabdian kepada negara, baik di ranah militer maupun sipil, yang dinilai melampaui panggilan tugas.
"Hari ini kita menyampaikan beberapa penghargaan kepada para perwira yang telah berjasa, telah memberi pengabdian yang terbaik selama kariernya. Ada beberapa perwira yang kita beri kenaikan pangkat istimewa walaupun mereka sudah pensiun, sebagai pengakuan terhadap sumbangan-sumbangan yang telah mereka berikan kepada negara dan bangsa<" kata Prabowo.
Upacara penganugerahan pangkat istimewa ini digelar di KRI dr Radjiman Wedyodiningrat, Jakarta, Kamis (2/10/2025). Selain Didit, Presiden Prabowo juga memberikan kenaikan pangkat kehormatan kepada 10 purnawirawan TNI lainnya, termasuk Jenderal TNI kehormatan untuk Letjen TNI (Purn) Herman Bernhard Leopold Mantiri, Letjen TNI (Purn) Bibit Waluyo, dan Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Tafanto.
Total, ada 11 penerima yang dihormati atas kontribusi mereka yang tetap aktif mendukung pembangunan nasional pasca-pensiun. Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya menghargai para pahlawan bangsa yang terus berkontribusi.
"Saya kira itu yang ingin saya sampaikan kepada komandan-komandan satuan yang menerima penghargaan samkaryanugraha adalah penghargaan dari kepala negara, dari panglima tertinggi, sehingga ini merupakan suatu kehormatan yang harus dijaga oleh kesatuan saudara-saudara. Tadi juga ada tiga panglima yang saya berikan juga tanda kehormatan, itu juga pengakuan terhadap prestasi dan sumbangan pengabdian Saudara-saudara," tegas Prabowo.
Didit Herdiawan Ashaf, lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 13 September 1961, adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1984 dengan rekam jejak gemilang di TNI AL.
Kariernya mencakup posisi strategis seperti Ajudan Presiden RI (2004-2009), Komandan Gugus Tempur Laut Wilayah Barat (2009), Panglima Kolinlamil (2010-2011), Wakil Kepala Staf TNI AL (2014-2015), Kepala Staf Umum TNI (2015-2019), hingga Irjen Kemhan (2019).
Pasca-pensiun, ia menjabat Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Matra Laut (2019-2024) di bawah kepemimpinan Prabowo saat menjabat Menteri Pertahanan.
Sejak Oktober 2024, Didit merangkap sebagai Wamen KP di Kabinet Merah Putih, dan pada Agustus 2025, dilantik sebagai Kepala Badan Otorita Pantura berdasarkan Keppres Nomor 76/P Tahun 2025. Di posisi ini, ia memimpin proyek Giant Sea Wall, tanggul laut raksasa sepanjang Banten hingga Gresik, Jawa Timur, untuk melindungi pesisir utara Jawa dari ancaman rob, banjir, dan perubahan iklim.
Didit juga telah menerima berbagai tanda jasa militer, seperti Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Jalasena Utama, dan Satya Lencana Kesetiaan.
Penganugerahan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat semangat nasionalisme di kalangan militer dan sipil.
Selain pangkat istimewa, Presiden Prabowo juga baru saja menganugerahkan tanda jasa dan kehormatan kepada 141 tokoh nasional pada 25 Agustus 2025, termasuk Bintang Mahaputra untuk sejumlah figur berpengaruh.
Dengan pangkat baru ini, Didit diharapkan semakin mantap memimpin inisiatif maritim nasional, sejalan dengan visi Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan laut terdepan di kawasan.(*)