UNHAS.TV - Sebagai upaya mengubah budaya pengelolaan sampah yang selama ini masih rendah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar meluncurkan program Jelajah Sampah.
Program ini adalah sebuah agenda edukasi lingkungan yang menyasar 15 kecamatan di kota ini. Program yang berlangsung selama satu bulan tersebut dirancang sebagai pendekatan baru untuk menanamkan kebiasaan pemilahan dan pengelolaan sampah sejak usia dini.
Kepala DLH, Dr Helmy Budiman SSTP MM, menekankan bahwa fokus utama program ini adalah generasi muda, mulai dari siswa SD, SMP, SMA hingga mahasiswa.
“Untuk membentuk kebiasaan baru, kita harus memulainya dari generasi muda. Kalau anak-anak sudah punya pola pikir yang benar, mereka akan menjadi agen perubahan di keluarga dan lingkungan,” jelas Helmy.
Dalam program Jelajah Sampah, siswa diajak secara langsung melihat sistem pemilahan sampah, mengenal jenis-jenis sampah, dan mempelajari proses pengolahan yang seharusnya dilakukan sebelum sampah menuju TPA.
“Kami buat kegiatannya menarik dan ringan seperti field trip. Anak-anak datang melihat langsung proses pemilahan. Dengan cara ini, pesan lebih mudah diterima,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, DLH menemukan bahwa masyarakat sangat antusias dengan pendekatan edukasi interaktif ini. Bahkan di Kecamatan Bontoala, Helmy menyebut banyak anak sekolah yang datang berkunjung dan mengikuti aktivitas secara aktif.
Meski antusiasme cukup tinggi, DLH menyadari bahwa kesadaran masyarakat soal pemilahan sampah masih sangat rendah. Menurut Helmy, hal tersebut menjadi tantangan utama.
“Peraturan itu ada, tapi kesadaran masyarakat kita masih jauh. Ada perda, ada aturan sanksi, tapi tidak berjalan karena perilaku belum berubah,” tegasnya.
Karena itu, sebelum melangkah ke tahap penegakan hukum atau punishment, pemerintah memilih memperkuat edukasi terlebih dahulu agar perubahan terjadi dari kesadaran, bukan paksaan.
Helmy mengungkapkan bahwa selama bertahun-tahun, belum banyak program pemerintah yang secara spesifik membahas isu persampahan secara kreatif seperti ini. Sehingga, banyak warga dan komunitas memberikan apresiasi.
“Kami mulai memberi reward kepada warga yang peduli. Tidak besar, tapi bentuk apresiasi. Ini belum pernah ada sebelumnya, makanya masyarakat sangat merespons,” ungkapnya.
Ke depan, program ini direncanakan menjadi agenda rutin yang akan digabungkan dengan program Jumat Bersih di seluruh kecamatan.
(Rahmatia Ardi / Unhas TV)
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar Dr Helmy Budiman SSTP MM saat hadir di program Ruang Tengah di Studio Unhas TV, Kamis (4/12/2025). (dok unhas tv)








