MAKASSAR,UNHAS.TV — Di tengah meningkatnya kebutuhan akan pembangunan berkelanjutan, Universitas Hasanuddin kembali menunjukkan perannya sebagai motor penggerak kemajuan pengetahuan lingkungan hidup di daerah. Melalui Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Unhas, lembaga ini menyelenggarakan Pelatihan Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) bagi aparatur Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, 14–16 Oktober 2025 di Makassar, menjadi langkah penting dalam memperkuat kapasitas aparatur daerah untuk menghadapi tantangan pengelolaan lingkungan yang semakin kompleks.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala PSLH Unhas, Prof. Dr. Anwar Daud, SKM., MKes. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pemerintah daerah kini dituntut tidak hanya sebagai pelaksana kebijakan, tetapi juga sebagai pengelola lingkungan yang cakap dan mandiri.
“Dinas-dinas di daerah harus mampu menyiapkan sendiri dokumen lingkungan, terutama untuk kegiatan yang tidak wajib AMDAL. Inilah bentuk kemandirian institusional yang kita dorong melalui pelatihan ini,” ujar Prof. Anwar Daud.
Sementara itu, Ketua Panitia, Muhammad Junaid, SP., MP., Ph.D., MCE, mengungkapkan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan oleh para peserta kepada PSLH Unhas sebagai mitra pembelajaran.
“Kami sangat mengapresiasi semangat para aparatur dari Dinas Kesehatan Sinjai yang memilih PSLH Unhas untuk menimba ilmu. Ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya dokumen lingkungan telah tumbuh di kalangan praktisi kesehatan,” ujarnya.
Pelatihan ini diikuti oleh aparatur dari lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai. Peserta yang hadir berasal dari berbagai instansi kesehatan di wilayah tersebut, antara lain:
- Fakhrony Arisandi, SKM., M.Kes dari Dinas Kesehatan Kab. Sinjai Puskesmas Manipi
- Mursalim, SKM dari Puskesmas Pulau Sembilan
- Ismawati, SKM dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai
- Kurniawan, A.Md KL dari Puskesmas Kampala
- Rahmat Setiawan, SKM dari Dinkes Sinjai Puskesmas Biji Nangka
- Lukman, SKM dari Dinkes Sinjai Puskesmas Mannanti
Selama tiga hari pelatihan, para peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga diajak memahami berbagai aspek praktis dalam penyusunan dokumen UKL-UPL. Pada hari kedua, Rabu, 15 Oktober 2025, materi difokuskan pada Penentuan Dampak dan Program Pengelolaan-Pemantauan dari berbagai aspek, seperti fisika-kimia, biologi, dan kesehatan masyarakat. Sesi ini diisi oleh para pemateri ahli, yakni Mahmuddin, SP., M.Si. dan Dr. Agus Bintara Birawida, S.Kel., M.Kes., yang membimbing peserta untuk mengintegrasikan ilmu lingkungan dalam praktik kesehatan daerah.
Suasana pelatihan berlangsung interaktif. Para peserta berbagi pengalaman terkait pengelolaan limbah medis, pengawasan sanitasi fasilitas kesehatan, serta tantangan nyata di lapangan. Beberapa peserta bahkan mengungkapkan bahwa pelatihan ini menjadi pengalaman pertama mereka dalam memahami struktur teknis penyusunan dokumen lingkungan.
“Kami merasa lebih siap menghadapi tanggung jawab penyusunan UKL-UPL di Puskesmas kami. Materinya sangat aplikatif dan membuka wawasan baru,” ungkap salah satu peserta dengan penuh semangat.
Pelatihan ini menjadi bukti konkret komitmen Universitas Hasanuddin, khususnya melalui PSLH, untuk menghubungkan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan kemampuan teknis yang diperoleh, para aparatur Dinas Kesehatan Sinjai kini diharapkan dapat menyusun dokumen lingkungan secara mandiri dan sesuai regulasi, sehingga setiap kegiatan pembangunan di sektor kesehatan berjalan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini adalah wujud nyata kontribusi akademik Unhas bagi pembangunan daerah — memastikan bahwa pengetahuan tidak berhenti di ruang kelas, tetapi hadir langsung untuk menjawab tantangan nyata masyarakat.(*)