UNHAS.TV - Wajahnya ramah, suaranya penuh semangat. Dialah Radina Sinja Putri, dara asal Mamuju, Sulawesi Barat, yang kini tak hanya dikenal sebagai mahasiswa angkatan 2024 di Fakultas Ilmu Budaya.
Mahasiswi jurusan Pariwisata ini penyandang dua gelar prestisius: Winner Putri Remaja Makassar 2025 dan Putri Remaja Sulawesi Selatan 2025.
Kehadirannya di Studio Unhas TV untuk program siniar Unhas Story, tampak sederhana, tanpa hiruk-pikuk selebritas. Namun, selempang bertuliskan “Putri Remaja” yang kini disandangnya bukan sekadar aksesoris.
Bagi Radina, selempang itu simbol tanggung jawab, suara yang harus ia bawa, serta panggilan untuk berbuat sesuatu. “Selempang itu bukan sekadar kain. Ada beban moral di sana,” ujarnya dengan tenang.
Perjalanan Radina ke dunia pariwisata bukanlah pilihan pertama. Sejak SMA, ia menaruh hati pada Fakultas Hukum Unhas. Dua kali ia mencoba masuk lewat jalur berbeda, dua kali pula ia ditolak. “Saya kira itu akhir,” kenangnya.
Tapi hidup punya cara lain. Prodi pariwisata, pilihan keduanya, justru membuka cakrawala baru. “Awalnya saya kira jurusan ini hanya soal jalan-jalan. Tapi ternyata sangat luas: bahasa, budaya, hospitality, bahkan ekonomi kreatif,” katanya.
Kini, Radina telah duduk di semester tiga. Ia mengaku telah menemukan cintanya yang sesungguhnya di program studi Pariwisata.
Radina punya alasan pribadi mengapa akhirnya pariwisata terasa seperti takdir. Ia melihat kampung halamannya, Mamuju, masih menyimpan potensi wisata budaya yang belum tergarap.
“Saya ingin kembali dan mengembangkan hal-hal yang belum sempat disentuh. Misalnya Pulau Karampuang yang indah, tapi belum terekspos luas,” ujarnya.
Melewati 2 semester perkuliahan di Pariwisata Unhas, rupanya memperkaya wawasan Radina. Salah satu pengalaman berkesan baginya adalah kunjungan lapangan ke kawasan kars Ramang-ramang, Maros.
Di sana, Radina ikut memanjat Gua Berlian, menyusuri pegunungan kapur yang menjulang. “Indah sekali. Saat itu saya sadar, pariwisata bukan hanya destinasi, tapi juga cerita, budaya, dan pengalaman yang bisa menghidupkan ekonomi lokal,” tuturnya.
Namun, dunia Radina tak hanya berhenti di ruang kelas. Ia mencoba peruntungan di ajang pemilihan Putri Remaja Makassar 2025.
Dari 64 peserta, ia terpilih masuk 24 besar, lalu menjalani karantina enam hari penuh sesi orasi, tes tertulis, wawancara, hingga unjuk bakat.
“Prosesnya panjang. Yang paling penting bukan hanya penampilan, tapi kepercayaan diri,” kata Radina. Bagi dia, percaya diri adalah modal terbesar. Dan benar saja, keyakinan itu mengantarnya keluar sebagai pemenang.
Tak lama berselang, Radina maju ke tingkat provinsi. Kali ini bersaing dengan finalis dari seluruh Sulawesi Selatan.
Ia kembali tampil menonjol, bukan karena gaun gemerlap atau retorika bombastis, melainkan karena konsistensinya menekankan satu hal: percaya diri adalah kunci. Gelar Putri Remaja Sulawesi Selatan 2025 pun jatuh ke tangannya.
Advokasi: Dari Insecure ke Inspirasi
>> Baca Selanjutnya