MAKASSAR, UNHAS.TV - Sistem Kelola Akademik (SIKOLA) Universitas Hasanuddin (Unhas) media pembelajaran yang disiapkan untuk mendukung dan memperlancar proses pembelajaran. dalam pengembangannya Sikola terus berkembang dengan mengeluarkan versi terbaru, yaitu Sikola V-2.
SIKOLA merupakan aplikasi Learning Management System (LMS) yang diperbaharui, di mana proses belajar mengajar dan interaksi antara dosen dan mahasiswa berlangsung secara online. Unhas sebelumnya telah mengembangkan LMS, dimana transformasi menuju SIKOLA dapat diibaratkan seperti berganti kendaraan dari model lama ke model baru.
Penggunaan Sistem Kelola Pembelajaran versi 2 (Sikola 2.0) telah dimulai pada semester genap tahun ajaran 2023/2024. Knowledge Management System (KMS) di Universitas Hasanuddin (Unhas) terdiri dari tiga elemen utama, yaitu Neosia, Sikola, dan Pengukuran CPL. Neosia bertanggung jawab untuk mengelola kurikulum seluruh program studi, memberikan pembimbingan akademik, dan mengelola hasil belajar.
. Sikola merupakan Learning Management System (LMS) yang mengatur perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses belajar. Sementara itu, pengukuran CPL bertujuan untuk melakukan penilaian, analisis, refleksi, perencanaan tindak lanjut, serta mengevaluasi hasil tindak lanjut pada semester sebelumnya. Keterhubungan ketiga elemen KMS ini menjadi suatu proses bisnis yang esensial dalam menjamin kualitas pembelajaran.
hal ini dijelaskan oleh Direktur Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Unhas, Sahriyanti Saad, S.Hut., M.si., Ph.D. t.entang pengembangan penggunaan Sikola versi 2 agar lebih efektif dan efisien
“Pengembangan Sikola versi 2 ini sesuai dengan arahan dari rektor unhas untuk mengintegrasikan system yang ada di universitas hasanudddin khusunya dibidang akademik sehingga lebih efektif dan efisien.”
Sahriyanti juga menjelaskan perbandingan dan keunggulan antara sikola lama dengan sikola v-2. Perbedaan antara Sikola lama dan baru terletak pada basisnya. Sikola baru didasarkan pada platform moodle yang telah disesuaikan oleh pt hadin it solution, berdasarkan masukan dari Direktorat Sistem Informasi dan Transformasi Digital (DSITD), Direktorat Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran, dan Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP) Unhas.
“Sikola baru sudah terintegrasi dengan aplikasi akademik utama unhas, yaitu neosia, sementara sikola lama belum berhasil melaksanakan integrasi tersebut. Kapasitas sikola baru tidak terbatas, meskipun batasan pengunggahan tetap diberlakukan namun hal itu tidak terbatas untuk setiap mata kuliah. “
Lebih lanjut sahriyanti menjelaskan keunggulan dari sikola v-2 dibanding sikola sebelumnya.
“Semua fitur yang terdapat di sikola lama juga ada di sikola baru, namun fitur yang menonjol di sikola baru adalah adanya fitur h5p, yang mempermudah para dosen dalam menyajikan materi ajaran dengan menggunakan video interaktif.”
Sikola lama mengalami keterbatasan karena tidak mampu terintegrasi dengan neosia, mengakibatkan ketidakefisienan dalam proses manajemen. Sejak semester ganjil 2023, unhas memulai kajian untuk mengembangkan platform pembelajaran yang dapat terintegrasi, dan sebagai hasilnya, sikola v-2 diciptakan. Meskipun mungkin ada kendala dalam pengimplementasian sikola baru dari segi jaringan, namun dari segi platform, tidak ada kendala yang signifikan karena semua konten dari sikola lama dapat dengan mudah dipindahkan ke sikola baru. (Rahmatia)