Sedangkan Italia, tampak kalah kualitas permainan dan penguasaan bola dari Matador. Mereka mengejar seolah bayang-bayang sejak awal permainan.
Spanyol sendiri memberikan tanda nyata dalam upaya mereka untuk memenangkan gelar Eropa untuk keempat kalinya --yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Spanyol tampil bagus di pertandingan pembuka melawan Kroasia. Tadi malam, sejak awal, mereka menjadi lebih baik.
Usaha mencetak gol dilakukan Williams saat menerima umpan silang Pedri di menit kedua. Dari posisi yang tidak terkawal pada jarak 12 yard, bola sundulan dengan sempurna mengarah ke gawang Italia, namun Donnarumma pantas mendapatkan pujian atas penyelamatan ujung jarinya.
Permainan Spanyol layaknya gaya Manchester City saat Rodri yang mengontrol permainan dan Italia kesulitan untuk membendungnya.
Azzurri nyaris kebobolan ketika Williams, yang muncul di kotak enam yard saat menerima umpan Alvaro Morata. Sayang sundulannya melenceng dari sasaran.
Dua peluang Spanyol hilang dalam 10 menit. Italia makin frustrasi dengan wasit Slovenia Slavko Vincic yang memberi kartu kuning ke Donnarumma, karena protes berlebihan.
Lagi, di menit 25, Donnarumma mampu melakukan tugasnya saat Alvaro Morata melakukan tendangan sudut langsung ke gawang.
Dan kapten Italia sekali lagi-lagi menyelamatkan timnya dengan lompatan terbang dan penghentian tangan atas tendangan Fabian Ruiz dari jarak 25 yard di menit 30.
Rasanya seolah-olah gol pembuka Spanyol tidak bisa dihindari ketika lini belakang Italia berkali-kali dibuat pontang-panting oleh Williams, Morata, dan Lamine Yamal.
Berkali-kali, ketika mereka tampaknya akan kebobolan, tapi Italia menemukan blok, tekel, tepisan, dari Donnarumma.
Gol Bunuh Diri
>> Baca Selanjutnya