MAKASSAR, UNHAS.TV - Sultan Hasanuddin yang menjadi raja ke-16 Gowa sudah disiapkan jadi pangeran bahkan sejak masih berusia 9 tahun.
Sebagai satu-satunya putra dari pasangan Sultan Malikussaid dan I Sabbe To’mo Lakuntu, Sultan Hasanuddin diharapkan jadi penerus kerajaan.
Ini karena Sultan Hasanuddin hanya dua bersaudara. Nama adiknya, I Patimang Daeng Nisaking Karaeng Bonto Je'ne.
Belajar dari pengalaman kakenya Sultan Alauddin I (1593-1639 M) dan Sultan Malikussaid (1639-1653 M), Sultan Hasanuddin (1653-1669 M) berhasil membawa Kerajaan Gowa menjadi kerajaan yang disegani di wilayah Nusantara.
Demikian salah satu petikan dari Dialog Adat dan Budaya yang dilaksanakan oleh Lembaga Adat Trah Gowa Tallo Sanrobone (GTS) di Makassar, Rabu (12/6/2024).
Dialog ini untuk memperingati haul ke-354 wafatnya Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape, Sultan Hasanuddin. Sultan Hasanuddin yang lahir 12 Januari 1631, wafat pada 12 Juni 1670.
Ketua Umum Lembaga Trah GTS Suwadi Idris Amir Daeng Mattawang menegaskan begitu kuatnya pengaruh Sultan Hasanuddin pada perjuangan melawan penjajah Belanda di zamannya.
"Hampir semua bangsa Indonesia mengetahui raja yang sangat besar jasanya menyatukan timur Indonesia adalah Sultan Hasanuddin," katanya.
Akademisi dari Universitas Hasanuddin, Supratman SS MSc PhD menyebutkan Sultan Hasanuddin sukses mengangkat marwah Kejaraah Gowa berkat berkat kemampuan intelektual dan kematangan spiritualnya yang tinggi.
Keberhasilan Sultan Hasanuddin memimpin Kerajaan Gowa dapat dilihat pada Benteng Somba Opu, berhasil mempersatukan Tallo dengan Sanrobone, serta memperkuat armada laut.
Andrea Ririn Karina dan Zahra Tsabitha Kocheng (Unhas TV)