Kesehatan
Unhas Sehat

Tantangan Penanganan Kanker Anak di Indonesia, Pentingnya Deteksi Dini dan Dukungan Keluarga


Gejala yang perlu diwaspadai, khususnya leukemia, meliputi wajah pucat, demam berkepanjangan, daya tahan tubuh rendah, perdarahan tanpa sebab, pembengkakan pada leher, dan penurunan penglihatan mendadak yang terlihat dari efek mata kucing saat terkena cahaya.

Di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, tercatat delapan kasus baru leukemia dari Indonesia Timur, sementara kanker kelenjar getah bening merupakan kasus terbanyak kedua di rumah sakit tersebut.

Saat ini, tutur dokter Nadirah, fasilitas pengobatan kanker anak seperti kemoterapi dan radiasi telah tersedia di RS Wahidin dan RS Universitas Hasanuddin.

"Efek samping kemoterapi seperti rambut rontok, mual, muntah, dan gatal memang tidak bisa dihindari, tetapi anak-anak membutuhkan dukungan penuh agar tetap semangat menjalani pengobatan," jelas dokter Nadirah.

Salah satu inisiatif yang diterapkan adalah program "Sekolahku" di RS Wahidin, yang memungkinkan anak tetap belajar meski menjalani terapi.

Kesadaran masyarakat terhadap kanker anak masih rendah, sehingga banyak orang tua yang menunda pengobatan. "Semakin cepat kanker dideteksi, semakin besar peluang sembuhnya," tegas Dr. Nadirah. Ia mengajak masyarakat untuk tetap optimis dan mendukung anak-anak yang berjuang melawan kanker.

Dr. Nadirah juga berharap pemerintah memperluas akses alat deteksi dini dan meningkatkan edukasi kepada masyarakat. "Deteksi dini bisa menyelamatkan lebih banyak anak. Orang tua harus lebih waspada terhadap gejala kanker pada anak," pesannya. (*)


(Andrea Ririn Karina/Unhas.TV)