Setelah rangkaian tiga kegiatan ini diberikan Tim PKM DRTPM Unhas, anggota kelompok Tani Manggu’rangi menjadi paham dan mengenal manfaat dari cendawan Beauveria bassiana, tahu pembuatan pupuk dengan aplikasi Tripo, dan menanam gulma sebagai refugia.
Diketahui, refugia adalah tanaman yang berfungsi sebagai mikrohabitat untuk musuh alami tanaman, seperti predator dan parasitoid.
Tanaman refugia diharapkan dapat mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) secara alami. Beberapa manfaat tanaman refugia antara lain; sebagai sumber nektar bagi musuh alami sebelum populasi hama di pertanaman.
BUAT KOMPOS. Tim PKM DRTPM Unhas mengadakan pelatihan Praktik Pembuatan Kompos dengan Tripo kepada kelompok tani di Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Agustus 2024. (dok pkm drtpm unhas)
Refugia sebagai tempat perlindungan untuk musuh alami dan bermanfaat sebagai pengendali hama secara alami.
Tanaman refugia bisa berupa tanaman bunga yang ditanam di pinggir sawah atau pematang. Tanaman ini dapat menarik serangga.
"Sehingga petani akan meminimalkan aplikasi pestisida dan pupuk kimia dalam usaha meningkatkan produktivitas padi mereka. Tanaman padi akan stabil tanpa gangguan hama," jelas Prof Itji.
"Petani juga tidak bergantung pada penggunaan pupuk sintetik karena dapat membuat atau memanfaatkan sisa-sisa tanaman yang telah tersedia di alam," tambahnya.
Lebih dari itu program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan petani karena biaya produksi lebih rendah.
Ketua Kelompok Tani Haeruddin mengatakan, kegiatan dan program yang dilakukan tim Unhas ini sangat bermanfaat bagi mereka. Terlebih ada tiga program yang diberikan, baik pelatihan maupun pendampingan.
"Sungguh dengan program yang dijalankan oleh bapak ibu profesor dari Unhas sangat berguna bagi kami, petani-petani yang secara pengetahuan masih asing dengan refugia, pupuk tripo, apalagi Beauveria bassiana," ujarnya.
"Semoga program-program seperti yang dilakukan tim Unhas bisa berkesinambungan dan berkelanjutan. Banyak sekali manfaatnya untuk kelompok tani," pungkasnya. (*)