Program
Unhas Sehat
Unhas Speak Up

Unhas Menyala di Taiwan: Prof. Ruslin dan Terobosan Rekayasa Jaringan Tulang Alveolar

TAIWAN, UNHAS.TV - Di tengah hiruk-pikuk Taipei, sebuah pertemuan penting berlangsung pada 8-9 Maret 2025. Konferensi tahunan Taiwanese Association of Oral and Maxillofacial Surgeons (TAOMS) kali ini mengusung tema besar: Unity, Collaboration, and Excellence. 

Di antara deretan pembicara terkemuka, nama Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K) dari Universitas Hasanuddin mencuri perhatian. Pakar bedah mulut dan maksilofasial ini membawakan presentasi bertajuk Biomaterial Applications in Tissue Engineering for Alveolar Bone Reconstruction.

Sebagai salah satu dari 10 pembicara undangan (Invited Lectures) dari berbagai negara, Prof. Ruslin akan mempresentasikan risetnya dalam sesi yang sangat dinantikan. 

BACA: Senyum yang Kembali: Perjalanan Prof. Ruslin dari Tentara ke Bedah Mulut

“Penelitian ini bukanlah hasil kerja individu semata, tapi kolaborasi dengan peneliti dari Belanda, Jerman, Uni Emirat Arab, Jepang, Taiwan, dan Indonesia,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ini.

Riset yang telah dipublikasikan di berbagai jurnal internasional ini menyoroti inovasi dalam rekayasa jaringan tulang alveolar yang semakin mendekati solusi ideal.

Membongkar Rahasia Rekayasa Jaringan

Dalam pemaparannya, Prof. Ruslin menjelaskan bahwa rekayasa jaringan tulang tidak bisa dilepaskan dari tiga elemen utama: struktur pendukung (scaffold), sel punca, dan faktor biofisik.

Struktur pendukung (scaffold) berfungsi sebagai kerangka awal bagi pertumbuhan tulang baru. Beberapa material seperti β-tricalcium phosphate (β-TCP) dan poly-ε-caprolactone (PCL) terbukti memiliki kompatibilitas tinggi dengan jaringan tubuh manusia, sehingga dapat merangsang regenerasi tulang secara optimal.

Namun, scaffold saja tidak cukup. Sel punca berperan penting dalam membentuk jaringan tulang baru. Tim Prof. Ruslin telah meneliti berbagai sumber sel punca, termasuk dari sumsum tulang, pulpa gigi sulung, dan tali pusat. Dengan kombinasi yang tepat, sel-sel ini dapat berkembang menjadi jaringan tulang yang sehat dan fungsional.

Selain itu, rekayasa jaringan tulang juga membutuhkan stimuli biofisik, seperti faktor pertumbuhan yang membantu mempercepat regenerasi tulang. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa dengan kombinasi yang tepat antara scaffold, sel punca, dan faktor biofisik, rekonstruksi tulang dapat berjalan lebih efektif dan minim risiko komplikasi.

Salah satu inovasi terbaru yang dikembangkan Prof. Ruslin adalah penggunaan calcium polyphosphate microparticles (Ca-polyP MP) sebagai material graft untuk rekonstruksi tulang alveolar. 

Hasil uji klinis menunjukkan bahwa material ini aman dan efektif dalam mempercepat penyembuhan defek tulang, menjadikannya alternatif yang menjanjikan bagi pasien dengan kelainan bawaan atau akibat trauma.

Selain itu, Prof. Ruslin juga meneliti kombinasi mikrofragmented fat (MFAT) dan biphasic calcium phosphate (BCP) dalam regenerasi tulang.

"Kami sedang mengevaluasi keamanan dan efektivitas kombinasi ini, dan sejauh ini hasilnya cukup menjanjikan," ujarnya.

Pengakuan Internasional

Undangan untuk berbicara di TAOMS 2025 bukanlah kebetulan. Prof. Ruslin telah lama dikenal di dunia akademik internasional, dengan berbagai publikasi tentang rekayasa jaringan dan bedah rekonstruksi. 


>> Baca Selanjutnya