Kesehatan

Unhas Perkenalkan Biskuit Sirih Merah, Ramah untuk Penyandang Diabetes Melitus

GOWA, UNHAS.TV - Universitas Hasanuddin bersama Puskesmas Bajeng Kabupaten Gowa memperkenalkan biskuit sirih merah yang cocok untuk penyandang diabetes melitus (DM). Biskuit dari bahan alami ini kaya gizi.

Pengenalan inovasi ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan Universitas Hasanuddin (Unhas).

Camilan sehat ini dirancang khusus untuk membantu pengelolaan gula darah penderita diabetes. Biskuit ini menggabungkan bahan-bahan herbal seperti beras Golden Rice dan daun sirih merah (P. crocatum), yang kaya akan beta-karoten dan berpotensi mengurangi risiko komplikasi diabetes.

Sebanyak 60 peserta yang tergabung dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) mendapatkan pengetahuan pentingnya pola makan sehat dan peran camilan rendah gula dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil. 

"Kami berharap biskuit sirih merah dapat menjadi solusi camilan yang lebih sehat bagi penderita diabetes sehingga mereka dapat menikmati makanan yang lezat tanpa khawatir meningkatkan gula darah," ujar Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Hasanuddin Dr Andina Setyawati SKep.Ns MKep.

Program ini melibatkan tahapan evaluasi menyeluruh untuk mengukur dampak konsumsi biskuit sirih merah pada kesehatan peserta. 

Berdasarkan hasil pemantauan, 60 perserta mengalami penurunan kadar gula darah puasa hingga di bawah 125 mg/dL setelah satu bulan konsumsi rutin. 

Selain itu, 70 persen peserta menunjukkan penurunan tekanan darah ke kisaran yang lebih sehat, yaitu <135/85 mmHg.

Tak hanya itu, hasil survei kepuasan menunjukkan bahwa Biskuit Sirih Merah diterima dengan baik oleh peserta, dengan skor rata-rata kepuasan sebesar 8 dari 10. 

Mayoritas peserta merasa terbantu oleh program ini, terutama dalam mengurangi keinginan untuk mengonsumsi camilan tinggi gula dan lemak. "Biskuit ini tidak hanya enak tetapi juga memberi rasa kenyang yang tahan lama," ungkap salah satu peserta.

Melalui sesi pre-test dan post-test, ditemukan peningkatan pemahaman peserta tentang manajemen diet diabetes. Edukasi yang diberikan berhasil meningkatkan kesadaran akan pentingnya memilih camilan sehat, dengan skor pengetahuan peserta naik hingga 20 persen setelah mengikuti pelatihan. Hal ini diharapkan dapat membantu peserta menjaga gaya hidup yang lebih sehat secara berkelanjutan.

Program ini dirancang berlanjut dengan integrasi ke dalam program Prolanis di Puskesmas Bajeng. Kerja sama strategis dengan BPJS Kesehatan juga sedang diupayakan untuk mendukung penyediaan Cookies sirih merah sebagai bagian dari intervensi diet rutin bagi penderita diabetes. Rencana ke depan, program ini juga akan dievaluasi secara berkala guna memastikan dampaknya terhadap kesehatan dan kesejahteraan peserta.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Hasanuddin dalam mendukung kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya menurunkan angka komplikasi diabetes melalui pendekatan diet yang sehat dan berkelanjutan.(*)