.webp)
Prof Adi Maulana
Kolaborasi dan Tantangan
Unhas telah menjalin kerja sama yang erat dengan pemerintah, dunia usaha, dan industri pertambangan nikel, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan industri hilirisasi nikel di Indonesia.
“Kami telah melakukan berbagai penelitian terkait nikel dan industri pertambangan. Dengan membentuk Pusat Kajian Hilirisasi Nikel, kami berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengolahan nikel,” ujar Prof. Adi.
Meskipun potensi hilirisasi nikel sangat besar, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah memastikan bahwa pengelolaan sumber daya alam dilakukan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Unhas, dengan komitmennya terhadap SDGs, siap memimpin upaya ini.
“Kami tidak hanya fokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan. Hilirisasi nikel harus dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab,” tegas Prof. Adi.
Dengan dukungan dari Unhas, Indonesia berpeluang besar untuk menjadi pemain utama dalam industri nikel global. Pusat Kajian Hilirisasi Nikel di Unhas diharapkan dapat menjadi wadah bagi penelitian, inovasi, dan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat industri nikel dunia.
“Ini adalah langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045. Unhas siap memimpin transformasi ini,” tutup Prof. Adi Maulana.